Setahun Pemerintahan ‘Sibuk’ Ngurus Korona

Setahun Pemerintahan Herman-Tb Mulyana, 'Sibuk' Ngurus Korona
APEL: Bupati Cianjur, Herman Suherman (tengah) saat memimpin apel Hari Kesadaran Nasional dilingkungan Setdakab Cianjur yang salah satu arahannya juga membahas soal lima program janji politik.(HERRY FEBRIYANTO/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

“Walaupun kemarin kita tidak punya anggaran, tetapi untuk maintenance (baca: pemeliharaan, red) tetap kita lakukan khususnya untuk jalan, agar jangan sampai jalan tersebut tidak dipelihara dan hancur. Makanya kita prioritaskan hanya maintenance saja pelaksanaan infrastruktur di masa jabatan saya kemarin. Nah sekarang, ke depan disamping perbaikan infrastruktur pemeliharaan, juga kita akan tingkatkan pembangunannya,” imbuh Herman.

Lebih lanjut Herman mengungkapkan, dalam RPJMD yang baru tertuang lima program unggulannya yakni di sektor infrastruktur berupa pembangunan 1.000 kilometer jalan beton. Lalu di sektor ekonomi pemberdayaan 10 ribu UMKM dan di sektor pertanian peningkatan produktivitas 1.000 hektar lahan pertanian baru. Sedangkan di sektor keagamaan ada pemberdayaan 1.000 kobong pesantren serta terakhir 1.000 kampung caang cianjur.

“Makanya saya tegaskan ke bagian-bagian di Setda (Sekretariat Daerah) ini harus ada program pertahunnya. Pertahun misalkan panjang jalan 200 kilometer di mana saja, terus juga 10 ribu UMKM yang mana saja, termasuk kobong, cianjur caang dan pertanian. Kemudian yang paling penting dalam rangka meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia,” katanya.

Baca Juga:Ini Pesan Sekda Jabar dalam Reformasi BirokrasiRidwan Kamil Serahkan SK P3K Tahap 1 untuk 5.767 Guru

Jadi kelima program tersebut, jelas Herman, ujungnya atau akhirnya untuk peningkatan IPM. “Walaupun Cianjur kemarin (IPM) naik, yang (daerah, red) lain pun naik. Justru Cianjur ini supaya sejajar dengan kabupaten kota lain, naiknya harus signifikan. Targetnya harus lebih besar dari kabupaten lain, harus gaspol supaya bisa mengejar kabupaten yang lain,” paparnya.

Menurut Herman, penanganan IPM akan dilakukan per kecamatan dan dirinya meyakini tidak selalu oleh pemerintah namun masyarakat pun bisa secara bersama-sama.

“Kita akan fokus kepada kecamatan mana yang paling tinggi dan yang paling rendah IPM-nya. Sehingga percepatan IPM ini akan kita loncat. Kalau sekarang kita tidak tahu kecamatan mana sih yang IPM-nya rendah, mungkin semuanya dikerjakan jadi kelihatan loncatnya tidak ada. Jadi kalau misalkan fokus, loncatnya akan lebih cepat,” katanya.

Herman pun membeberkan beberapa prestasi selama setahun meski dihantam pandemi Covid-19. Seperti peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp 700 miliar menjadi Rp1 triliun. Termasuk mempertahankan opini laporan keuangan yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

0 Komentar