Masyarakat Sukarama Desa Waringinsari Takokak Keluhkan Jalan Rusak

Masyarakat Sukarama Desa Waringinsari Takokak Keluhkan Jalan Rusak
RUSAK: Tampak kondisi akses jalan kedusunan yang rusak di Kampung Sukarama, Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Cianjur. ( MOCH NURSIDIN/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Sejumlah tokoh masyarakat mengeluhkan rusaknya akses jalan kedusunan di Kampung Sukarama, Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur. Mereka berharap agar segera ada perbaikan untuk menunjang sektor ekonomi.

Seperti yang diutarakan, Tokoh Masyarakat Kampung Sukarama, H Barjah yang mengatakan, bahwa selama ini akses jalan di Kampung Sukarama sama sekali belum tersentuh perbaikan. Bahkan, menurutnya, Kampung Sukarama seakan di anaktirikan.

“Kami selaku masyarakat sangat mengeluh dengan kondisi akses jalan saat ini. Padahal jalan ini merupakan akses penunjang perekonomian masyarakat,” katanya kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.

Baca Juga:Dua Nama Kandidat Ketua Partai Demokrat Cianjur MencuatMS Glow Cianjur Kintan Re-Opening Store

Dirinya mengungkapkan, akses jalan kedusunan di Sukarama sebelumnya dipasangi batu hasil dari gotong royong masyarakat agar layak dilintasi.

“Kalau dulu kan masih tanah, sama sekali belum dipasangi batu. Sekarang sudah dipasangi batu, namun karena musim hujan, jadi akses jalan jadi hancur,” ucap Barjah.

Hal senada juga diutarakan tokoh masyarakat Kampung Sukarama lainnya, H. Syaid yang mengeluhkan akses jalan tersebut belum juga ada perbaikan.

“Kami sebagai masyarakat sangat mengeluh dengan akses jalan di Kampung Sukarama yang belum juga diperbaiki. Kami berharap kepada pihak terkait agar memprioritaskan pembangunan akses jalan di kampung kami, karena kondisinya sangat tidak layak,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Waringinsari, Nadir Muharram Abdurrahman, mengatakan, jika hanya mengandalkan dari Dana Desa (DD) untuk memperbaiki atau membangun jalan tersebut anggarannya sangat terbatas, terlebih dengan adanya refocusing anggaran.

“Intinya tahun ini karena ada refocusing anggaran desa, untuk membangun jalan itu terbatas. (Alokasi DD)40 persen BLT (Bantuan Langsung Tunai), 20 persen ketahanan pangan, dan 8 persen untuk penanganan Covid-19. Sisanya 32 persen bisa dibangunkan fisik. Dari 32 persen itu karena kecil diutamakan jalan protokol dulu. Sisa dari situ baru ke kedusunan,” kata Nadir saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Senin (9/5).

Nadir mengungkapkan, jalan kedusunan di Kampung Sukarama sebelumnya akan di bangun di tahun ini, namun tidak jadi dikarenakan ada refocusing anggaran. “Yang Sukarama saat ini sedang diupayakan di luar dana desa, mudah-mudahan,” tandasnya.(dik/hyt)

0 Komentar