Bupati Cianjur Makan Sahur di Rumah Warga

Bupati Cianjur Makan Sahur di Rumah Warga
Bupati Cianjur, Herman Suherman, makan sahur di rumah Pahrudin (69) warga di Gang Nangka RT 01/ RW 02, Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, Kamis (7/4/2022).(istimewa)
1 Komentar

Cianjurekspres.net – Bupati Cianjur, Herman Suherman, makan sahur di rumah Pahrudin (69) warga di Gang Nangka RT 01/ RW 02, Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, Kamis (7/4/2022). Herman yang datang didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, juga meninjau langsung kondisi warganya tersebut.

“Jadi ada laporan dari warga, bahwa ada warga yang tidak mampu dan saya cek kesana beserta Ketua DPD PDIP Jabar yang kebetulan beliau lagi ada di sini (Cianjur, red). Saya ajak kesana, datang jam 03.00 Wib dinihari ke rumahnya (Pahrudin, red),” kata Herman kepada wartawan di Pendopo Bupati Cianjur, Kamis (7/4/2022).

Setelah melihat kondisi rumah Pahrudin, Herman mengaku kasihan karena rumah yang berukuran 2×3 meter tersebut diisi lima orang.

Baca Juga:Wabup Cianjur Pantau Vaksinasi Covid-19 Usai Salat Tarawih di PacetBerdayakan Pelaku UMKM, BRI Antarkan Pengusaha Kopi Gayo Tembus Pasar Internasional

“Begitu saya ketok (pintu, red) yang bersangkutan (Pahrudin, red) sedang melaksanakan sahur. Begitu ada saya kaget dan kita sahur bersama. Saya bawa rantang dengan pak Ketua (DPD PDIP Jabar, red) serta membawa 100 nasi boks yang dibagikan ke warga sekitar,” ujar Herman.

Herman menambahkan, setelah dikusi dengan Dinas Sosial dan lainnya, insyaAllah mulai hari ini rumah milik Pahrudin akan direhab menjadi layak huni. Terlebih tanahnya merupakan warisan dari orangtuanya.

“Saya mohon kepada warga Cianjur, terutama pejabat, kalau ada rumah seperti itu cepat lapor ke saya. Saya merasa miris di Cianjur Kota masih ada rumah yang hanya 2×3 meter diisi 5 orang,” ucapnya.

Menurut Herman, informasi yang diterima dari Pahrudin jika yang bersangkutan belum terdaftar sebagai penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) karena yang bersangkutan mengatakan tidak diurus.

“Dulu pernah mendapat PKH (Program Keluarga Harapan), karena anaknya sudah selesai sekolah, akhirnya putus. Harusnya masuk karena sudah lansia,” katanya.

Herman menegaskan, dirinya sudah menginstruksikan Dinas Sosial agar secepatnya yang bersangkutan masuk dalam DTKS untuk bisa mendapatkan bantuan BPNT dan lain sebagainya.

1 Komentar