Yang membuat Sackler tidak berkutik adalah: ia pernah kirim e-mail ke semua stafnya. Isinya: meyakinkan staf bahwa kecanduan yang terjadi pada pasien bukan akibat kandungan OxyContin, melainkan kelakuan ”kriminal” dari penggunanya.
Sackler juga ketahuan mendorong bagian penjualan untuk mengampanyekan penggunaan OxyContin dengan dosis yang lebih tinggi.
Sackler, duda tiga anak yang kaya raya itu, sekarang menghadapi perkara serius. Yang menggugatnya: ribuan orang/pihak. Bukan sepuluh atau dua puluh.
Baca Juga:Wakil Menteri BUMN II: Sumbangsih BRI Sangat Besar terhadap Peningkatan Inklusi KeuanganJembatan Ambruk di Campakamulya, Dewan Cianjur: Warga Desa Cibanggala Terisolir
DPR Amerika Serikat sampai turun tangan: mengeluarkan UU agar jangan sampai hakim di perkara kebangkrutan itu memberikan perlindungan kekebalan kepada keluarga Sackler.
Obat memang bisnis besar. Semua orang takut sakit. Ketakutan seperti itulah yang dimanfaatkan produsen obat di mana-mana.
Takut sakit itu menyenangkan…. (dahlan iskan)