Apps Citizen hanya ada di 20 kota besar di Amerika Serikat. Pelanggannya sudah lebih 5 juta orang. Di situ seperti ada berita real time tentang apa saja yang terjadi di kota itu.
Terutama yang terkait dengan kriminalitas. Apps Citizen seperti terhubung ke 911 polisi.
Dari Citizen itu di layar Dominique tiba-tiba muncul foto dua polisi tersungkur, tertembak. Perasaannyi tidak enak. Dia langsung ajak chat sang suami. Tidak menjawab.
“Kamu baik-baik saja kan?”
Tidak dijawab.
“Kamu ok kan?”
Tidak dijawab.
“Jawablah bahwa kamu baik-baik saja.”
Hatinyi tambah kacau.
Baca Juga:Ribuan Mahasiswa Baru Unjani Lakukan Pendidikan dan Kedisiplinan di Pusdik ArmedHadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron, Ini yang Dilakukan Pemerintah
Mereka berdua juga sepakat dalam hal ber-HP: lokasi di masing-masing HP harus ‘on’. Dengan demikian suami-istri ini saling tahu sedang di posisi mana mereka.
Sang istri beralih menghubungi banyak teman Jason. Tapi tidak ada yang bisa memastikan apakah salah satu dari dua polisi tersebut suaminyi.
Tak lama kemudian dari monitoring HP suami, sang istri tahu: posisi suami ada di rumah sakit. Lalu ada pemberitahuan resmi mengenai keberadaan suami.
Dia pun meluncur ke rumah sakit. Dia masih membayangkan sang suami hanya terluka yang bisa disembuhkan.
Tapi begitu masuk ruangan, dia melihat sosok suami sudah ditutup pembungkus mayat. Dia pun merangkulnya. Memanggil-manggil namanya. Yang dipanggil diam saja.
“Saya masih berharap ia mau membuka mata sebentar saja untuk mengucapkan bahwa ia mencintai saya. Sekali saja. Untuk yang terakhir,” katanyi.
Apa yang dia harapkan tidak terjadi. Dia masih ingat Jason selalu mengucapkan “I love you”. “Ketika saya yang mengatakan I love you ia selalu membalas ‘I love you more,” ujarnyi.
Baca Juga:Presiden Persebaya: Klub yang Bagus Lakukan Pembinaan ”Dipenalti” TimnasLaka di Jalan Raya Cugenang Cianjur, Mobil Pick Up Rusak, Sopir Luka Ringan
Tidak ada lagi ucapan itu. Dia pun terkulai di rumah sakit. Dia sangat menyesal mengapa pagi itu harus bertengkar. Dan ternyata benar, seandainya pagi itu tidak pesan Uber, itulah kali terakhir suami mengantarkannyi pulang.
Mereka berdua sudah berteman sejak dari SD. Terus berteman. Sampai akhirnya saling mencintai. Baru tiga bulan lalu mereka menikah. “Ketika sampai saatnya saya mengucapkan ‘I do saya masih heran bahwa kami ternyata saling mencintai,” ujarnyi.