Cianjurekspres.net – Kabupaten Sumedang menyimpan begitu banyak lokasi peninggalan sejarah masa Hindia Belanda. Salah satunya Benteng Pasir Laja yang berada di kawasan Gunung Gadung, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan.
Benteng Pasir Laja yang berada 690 meter diatas permukaan laut (mdpl) ini, seolah menjadi gambaran bagaimana ambisi Belanda waktu itu berusaha mempertahankan tanah jajahannya.
Benteng yang masih tegak berdiri itu memiliki tiga bangunan, dua bangunan mirip sebuah bunker perlindungan dan satu bangunan lainnya menyerupai ruangan parit yang dilengkapi sebuah lorong.
Baca Juga:Pemkab Cianjur akan Pulihkan Pelestarian Kampung Adat MiduanaAksi Heroik Polisi Bantu Ibu Hamil yang Kontraksi Saat Terjebak Kemacetan di Puncak
Dua bangunan yang menyerupai bunker luasnya sekitar 5×7 meter. Di depannya terdapat sebuah pintu yang menghadap jalan yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki.
Di atasnya, tampak rata dengan tanah lapang dan terdapat sebuah cerobong besi yang berfungsi sebagai ventilasi udara.
Bangunan ketiga benteng, saat ini tampak tergenang air lantaran kerap diguyur hujan. Di sana terdapat sebuah ruang terbuka seperti parit dan sebuah lorong dengan jendela kecilnya.
Jendela kecil digunakan untuk memantau atau membidik musuh yang datang, Selain itu jendela tersebut mengarah langsung ke Mako Kodim 0620/Sumedang.
Benteng itu juga telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang lokasinya berada di atas tanah milik TNI AD.
Benteng tersebut pernah beberapa kali dikunjungi oleh wisatawan asal Belanda. Mereka yang datang rata-rata untuk mengingat leluhurnya yang pernah bertugas di masa kolonial Belanda.
“Dulu mah suka ada orang Belanda yang datang mengunjungi benteng ini, mereka bercerita bahwa leluhurnya pernah tugas di sini dan saat menuju ke lokasi benteng,’’ungkap salah seorang warga yang tinggal di dekat benteng, Rohman (57).
Benteng tersebut, dulunya sebagai tempat pertahanan Belanda dari serangan musuh-musuhnya.
Baca Juga:Pemdes dan Warga Gelarpawitan Cidaun Bangun Jembatan DaruratProduk UMKM Cianjur Tembus Pasar Mancanegara
“Dulu, katanya untuk menyimpan persenjataan dan menghalau serangan musuh atau untuk membidik ke bawah yang mengarah ke pusat kota Sumedang,” tambah Rohman.