Petani di Cianjur Buang Tomat Hasil Panen Sita Perhatian BUMD Cianjur Sugih Mukti

Harga Tomat Anjlok, Bupati Cianjur Minta Dinas Pertanian Segera Cari Solusi
Puluhan ton tomat hasil panen di Kampung Citawon, Desa Girimukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur dibuang petani. Hal tersebut dilakukan buntut anjloknya harga jual yang terus menurun.(istimewa)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Anjloknya harga jual di pasaran, membuat petani di Kampung Citawon, Desa Girimukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur membuang hasil panen tomat yang tidak laku. Hal ini pun menyita perhatian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Cianjur Sugih Mukti.

Komisasi Utama BUMD PT Cianjur Sugih Mukti, Fajar Arif Budiman, mengatakan, pihaknya sedang berusaha semaksimal mungkin untuk dapat turut serta melakukan stabilisasi harga terutama pada komoditas pertanian pangan.

“Hanya saja perusahaan milik daerah yang belum lama berdiri ini masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan infrastruktur tata niaga agar dapat mengantisipasi hal seperti ini (anjloknya harga komoditas),” kata Fajar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/12/2021).

Baca Juga:Santri Tenggelam di Pantai Apra Cianjur Ditemukan Meninggal DuniaPHRI Cianjur Imbau Pengelola Hotel Tetap Disiplin Prokes

“Kami berfokus agar dapat melakukan upaya yang bersifat preventif. Mencegah dari penurunan harga yang ekstrem akibat melimpahnya stok,” sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan ton tomat hasil panen di Kampung Citawon, Desa Girimukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur dibuang petani. Hal tersebut dilakukan buntut anjloknya harga jual yang terus menurun.

Informasi yang dihimpun dari petani, harga jual tomat anjlok hingga mencapai 80 persen. Karena kesal, mereka akhirnya membuang hasil panen tomat sebanyak kurang lebih 20 ton.

Salah seorang petani tomat asal Kampung Citawon, Uu (60), mengatakan, sebelumnya harga tomat mencapai Rp5 sampai Rp6 ribu per kilogram. Namun saat ini harganya anjlok mencapai Rp1.500 per kilogram.

“Kami kesal karena harga jualnya yang terus-terusan mengalami penurunan, sehingga tomat yang baru dipanen dibuang,” ujarnya, Selasa (7/12).

Menurutnya, terus menurunnya harga tomat terjadi sejak sebulan yang lalu. Lantaran, ungkap Uu, banyaknya stok barang padahal di sejumlah pasar mengalami kekosongan.

“Penyebab pastinya kurang tahu, tapi kemungkinan karena banyaknya stok barang, sehingga harga tomat dipasaran terus mengalami penurunan,” katanya.

Baca Juga:Gali Potensi, DPMPTSP Cianjur Dongkrak Iklim InvestasiKPU Cianjur Terima Kunjungan KPPI, Bahas Isu Partisipasi Perempuan dalam Politik

Akibat harga jual tomat yang terus mengalami penurunan, dirinya mengaku telah mengalami kerugian hingga puluhan juta karena tidak sebanding dengan biaya tanaman dan perawatan hingga panen.

0 Komentar