Gali Potensi, DPMPTSP Cianjur Dongkrak Iklim Investasi

Gali Potensi, DPMPTSP Cianjur Dongkrak Iklim Investasi
Kepala DPMPTSP Kabupaten Cianjur, Euis Jamilah.(dok)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) Kabupaten Cianjur, terus mendongkrak iklim investasi dengan melihat potensi yang ada di desa dan kecamatan. Total terdapat 354 desa dan 32 kecamatan di Cianjur.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Cianjur, Euis Jamilah mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 tak dipungkiri berdampak terhadap iklim investasi di Kabupaten Cianjur. Sehingga perlu strategi khusus agar iklim investasi tetap terjaga.

“Kami membuka wawasan para perangkat desa bahwa ada potensi-potensi di desa yang bisa dikembangkan. Salah satunya melalui BUMDes,” kata Euis seusai kegiatan peningkatan kapasitas perangkat desa, Rabu (8/12).

Baca Juga:KPU Cianjur Terima Kunjungan KPPI, Bahas Isu Partisipasi Perempuan dalam PolitikTarik Investasi, Bupati Cianjur Dorong Kades Melek Teknologi

“Kondisi pandemi covid-19 cukup sulit bisa mendatangkan investor besar ke Cianjur. Makanya, kita mulai dari bawah dengan memaksimalkan potensi yang ada di desa,” sambungnya.

Menurutnya, pihaknya nanti akan memetakan potensi di semua desa baru setelah itu mencari calon investor yang akan menggarap potensi tersebut. Sehingga, jelas Euis, bisa berkontribusi terhadap pengembangan di desa serta meningkatkan investasi.

“Kita bantu, kita fasilitasi, dan kita bina. Jadi kita (DPMPTSP) membantu investasinya yang ada di desa-desa,” ujarnya.

Euis menyebut hasil evaluasi, tahun ini nilai investasi di Kabupaten Cianjur cenderung turun dibanding sebelumnya. Penyebab utamanya karena pandemi Covid-19. “Dengan pandemi ada penurunan (investasi),” tegasnya.

Euis optimistis tahun depan iklim investasi di Kabupaten Cianjur bisa kembali berjalan normal. DPMPTSP Kabupaten Cianjur menargetkan tahun depan nilai investasi bisa mencapai kisaran Rp1,68 triliun.

“Dengan kondisi saat ini, di Kabupaten Cianjur kebanyakan sekarang merupakan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Kalau PMA (Penanaman Modal Asing) sangat jarang atau kurang. Ini karena kondisi pandemi. Jadi semuanya serba susah,” tandasnya.(hyt)

0 Komentar