RANCANGAN Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cianjur tahun 2022 senilai Rp4,2 triliun akan difokuskan untuk program berskala prioritas dalam rangka peningkatan ekonomi pasca Covid-19. Termasuk didalamnya kesehatan dan kemiskinan.
Bupati Cianjur, Herman Suherman dalam penyampaian nota pengantar RAPBD 2022 pada Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur menjelaskan, RAPBD 2022 disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPS) APBD 2022 yang telah disepakati dan ditandatangani bersama Jumat 13 Agustus 2021 lalu.
Meliputi tujuh prioritas, diantaranya, peningkatan infrastruktur tata ruang dan lingkungan, peningkatan sosial keagamaan, peningkatan pendidikan dan kebudayaan, peningkatan kesehatan, peningkatan ekonomi, peningkatan agribisnis dan pariwisata, peningkatan tata kelola pemerintahan. Serta untuk penanganan serta pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga:Bimtek OPD ke Banyuwangi Jawa Timur Habiskan Ratusan Juta RupiahTampilan New Xpander Lebih Sporty
“Fokusnya 2022 menangani pasca Covid-19 untuk peningkatan ekonomi. Lalu (penanganan,red) kemiskinan, kesehatan dan ekonomi sesuai dengan yang tercantum dalam RPJMD,” kata Herman usai rapat paripurna, Selasa (16/11/2021).
Secara garis besar Herman menjelaskan, pendapatan daerah dalam RAPBD Kabupaten Cianjur 2022 direncanakan sebesar Rp4,208 triliun. Berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan sebesar Rp1,059 triliun dan pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan antar daerah sebesar Rp3,149 triliun.
Dimana kebijakan belanja daerah pada RAPBD 2022 diantaranya, belanja operasi yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja hibah serta belanja bantuan sosial sebesar Rp3,1 triliun. Lalu, belanja modal direncanakan sebesar Rp310,1 miliar dan belanja tidak terduga direncanakan sebesar Rp60,8 miliar serta belanja transfer yang meliputi belanja dari hasil dan belanja bantuan keuangan direncanakan sebesar Rp718,5 miliar.
Adapun mengenai kebijakan pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun anggaran sebelumnya yaitu sebesar Rp55 miliar. Sedangkan mengenai pengeluaran pembiayaan yang berupa penyertaan modal pada BUMD yaitu sebesar Rp17,5 miliar.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Abdul Azis Sefudin berharap, RAPBD 2022 bisa digunakan dengan maksimal untuk pembangunan Kabupaten Cianjur dan penanganan Covid-19.
“Fokusnya kemarin yang sudah dijanjikan pembangunan, saya mendorong untuk visi misi bupati terpilih bisa diimplementasikan di 2022,” katanya.