Jabar Luncurkan Program Perlindungan Anak Korban Covid-19

Jabar Luncurkan Program Perlindungan Anak Korban Covid-19
0 Komentar

Kepala Dinas Sosial Jawa Barat, Dodo Suhendar program ini berupaya menjamin kebutuhan dasar anak seperti pendidikan, kesehatan, termasuk santunan yang sifatnya jangka pendek. Pemberdayaan akan disesuaikan dengan rentang usia anak mulai dari SD, SMP, SMA.

Bagi yang sudah di berusia 18 tahun ke atas, anak tersebut akan diupayakan melanjutkan kuliah atau jika tidak kuliah akan diberi keterampilan. Program ini juga menjangkau istri yang suaminya meninggal Covid-19 dan harus menghidupi anaknya seorang diri.

“Termasuk ibunya akan diberdayakan, namanya program Perempuan Rawan Sosial Ekonomi. Mereka akan diberdayakan, dilatih. Kalau mereka punya kemampuan akan diberikan alat dan modal,” jelas Dodo.

Baca Juga:Wagub Jabar Apresiasi Insan Pendidikan Sekolah Luar BiasaJabar Tingkatkan Produktivitas Beras

SALAH satu lembaga filantropi yang terlibat dalam program ini adalah Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI). Menurut Ketua APSAI Feny Mustafa, organisasinya antusias menolong anak- anak kurang beruntung ini dan bertekad menjadikannya generasi andalan di masa depan.

“Ibu ingin jadi ibu kalian. Kalian bisa bermain dengan ibu, bisa ke rumah ibu. Di sini banyak bapak/ibu yang siap membantu kalian. Semangat sekolah, berjuang, dan kita semua di sini peduli dan sayang,” ungkapnya kepada anak-anak yang hadir dalam peluncuran program.

Sebagai perkumpulan pengusaha yang cinta anak-anak, Feny berjanji akan menghimpun bantuan dari pengusaha yang lain yang sifatnya jangka panjang.

“Kami akan menghimpun pengusaha – pengusaha untuk berkontribusi memberikan beasiswa. Kami juga akan membuat program seperti lomba- lomba untuk anak- anak untuk membangkitkan motivasi,” katanya.

Septiana masih duduk di bangku kelas 5 SD ketika ibunya meninggal karena Covid-19. Ia di antara anak- anak kurang beruntung yang hadir dalam peluncuran program ini. Bocah lelaki tersebut merasa senang dapat bantuan.

“Saya anak terakhir dari dua bersaudara, ibu saya yang meninggal,” katanya.

Anak lainnya, Ayla Putri juga turut merasa gembira. Perhatian yang ia terima dari banyak pihak menjadi energi dan harapan baru dalam mengejar mimpinya menjadi seorang dokter. Bantuan materi yang ia diterima akan dipakai keperluan sekolah.

0 Komentar