Cianjurekspres.net – Petani Milenial bidang kehutanan resmi memulai budi daya komoditas jamur kayu.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, jamur kayu merupakan komoditas yang potensial pada masa depan. Salah satunya karena permintaan pasar akan jamur kayu tergolong tinggi.
“Permintaannya sangat luar biasa, namun produksinya kurang. Jamur kayu salah satu komoditas yang diperjuangkan,” kata Uu, Selasa (28/9/2021).
Baca Juga:Jabar Luncurkan Program Perlindungan Anak Korban Covid-19Wagub Jabar Apresiasi Insan Pendidikan Sekolah Luar Biasa
Jamur kayu sendiri dapat menjadi bahan baku berbagai macam olahan pangan. Selain dapat menjadi makanan olahan, jamur kayu juga bisa menjadi makanan yang diawetkan dalam kemasan berupa bumbu makanan.
Baglog atau media tanam jamur, yang terdiri dari serbuk gergaji industri pengolahan kayu, sisa budi daya Petani Milenial dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik maupun bahan bakar berupa wood pellet.
Uu meminta Petani Milenial komoditas jamur kayu untuk mengajak rekan-rekannya bertani. Apalagi, salah satu tujuan program Petani Milenial yang digagas Pemda Provinsi Jabar yakni meregenerasi petani di Jabar.
“Ajak teman lain, ajak teman kampus, ajak teman sekampung, sehingga pertanian di Jabar tetap semarak,” ucapnya.
“Salah satu tugas pemimpin di berbagai level adalah menyejahterakan masyarakat. Jabar punya sumber daya melimpah, baik Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam. Peluang ini tentu harus dimanfaatkan, termasuk di dalamnya potensi pertanian,” imbuhnya.
Menurut Uu, dengan keterlibatan generasi milenial dan sentuhan teknologi, wajah pertanian di Jabar akan menjadi lebih segar. Selain itu, produktivitas pertanian di Jabar pun bakal terus meningkat.
“Semakin sedikitnya keluarga petani, kakek sampai bapaknya petani, tapi cucunya tidak jadi petani. Maka keluarga petani tidak melahirkan lagi petani. Gubernur selalu punya inovasi hebat, yakni dengan malaksanakan program Petani Milenial, termasuk Santani (Santri Tani) Jawa Barat,” kata Uu.
Baca Juga:Jabar Tingkatkan Produktivitas BerasTiga Solusi Turunkan Angka Kemiskinan
“Diharapkan para petani dari kaum muda, kaum intelektual, bisa bertani dengan ilmu dan wawasan global, serta memanfaatkan teknologi yang hebat,” tambahnya.