Cianjurekspres.net – Kinerja keuangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dari capaian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortizating (EBITDA) pada 1Q21 sebesar Rp1,24 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Anton Herdianto menyampaikan, angka tersebut meningkat 36 kali atau naik Rp34,13 miliar dibandingkan EBITDA pada triwulan pertama 2020.
“Pertumbutuhan pfofitabilitas ANTAM pada 1Q21 tercermin laba kotor sebesar Rp1,63 triliun, tumbuh 189% dari capaian laba kotor 1Q20 sebesar Rp561,82 miliar,” ujarnya dalam Dalam Pulic Expose 2021 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga:Dua Dekade Partai Demokrat, Denny Aditya: Berkoalisi dengan Rakyat Memperjuangkan Harapan RakyatPABERSI Cianjur Turunkan Tiga Atlet di Babak Kualifikasi Porda Jabar
Sementara itu capaian laba usaha perusahaan 1Q21 tercatat sebesar Rp793,89 miliar, melonjak 477% dibandingkan 1Q20 sebesar Rp137,54 miliar. Faktor pendukung tercapainya peningkatan ini adalah pertumbuhan tingkat penjualan serta pengelolaan biata beban pokok penjualan dan usaha yang optimal.
“Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjaan 1Q21 ANTAM sebesar Rp630,38 miliar, naik dari rugi 1Q20 sebesar Rp281,84 miliar,” ungkapnya.
Implementasi strategi operasional tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperole dari aktivitas operasi pada 1Q21 sebesar Rp1,88 triliun, tumbuh signifikan dibandingkan 1Q20 sebesar Rp18,87 miliar.
Pertumbuhan arus kas bersih dari aktivitas operasi memperkokoh perolehan kenaikan bersih arus kas dan setara kas ANTAM pada 1Q21 yang mencapai Rp1,26 triliun, meningkat dari 1Q20 sebesr Rp546,16 miliar. Sehingga memperkokoh struktur keuangan ANTAM yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada 1Q21 sebesar Rp5,33 triliun.
“Masyarakat semakin meningkat kesadarannya dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik, ANTAM berfokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri,” ungkapnya.
Kinerja penjualan emas unaudited ANTAM pada 1H21 mencapai 13.341 kilogram, tumbuh 69% dibandingkan capaian penjualan pada 1H20 (Januari-Juni 2020, 1H20) sebesar 7.915 kilogram. Sementara itu pada 1H21 ANTAM mencatatkan total volume prodduksi unaudited emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 719 kilogram.
Terkait komoditas bijih nikel, volume produksi unaudited feronikel ANTAM 1H21 tercatat sebesar 12.679 ton nikel dalam feronikel (TNi), relatif stabil jika dibandingkan capaian pada 1h20. ANTAM membukukan penjualan feronikel unaudited pada 1H21 sebesar 12.068 TNi, dimana sepenuhnya diserap oleh pasar ekspor di luar negeri.