Cianjurekspres.net – Pemerintah di minta harus memberikan perhatian lebih kepada tenaga kesehatan (Nakes) dan tenaga medis yang memiliki beban kerja serta penuh risiko tinggi.
“Para tenaga medis dan kesehatan bekerja mempertaruhkan jiwa mereka untuk menangani COVID-19. Pemerintah harus memberikan perhatian penuh,” kata Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan, Sabtu (17/7/2021).
Lebih miris lagi, kata dia, gaji tenaga kesehatan tergolong kecil dibandingkan beban kerjanya yang berat dalam menangani pasien-pasien COVID-19.
Baca Juga:Sandiaga Uno Sebut Vaksinasi Pelaku Pariwisata Baru 5 PersenVaksin Covid-19 Berbayar Dibatalkan
“Mereka bekerja keras. Bahkan, beberapa relawan tenaga kesehatan mendapatkan gaji yang sangat kecil,” ujar Syarief Hasan.
Harusnya, insentif yang dijanjikan pemerintah segera disalurkan secara cepat dan merata. Pemerintah telah menjanjikan insentif Rp5 juta sampai Rp15 juta per bulan dan hal itu harus dibayarkan.
“Insentif pada bulan November yang lalu baru cair bulan ini di beberapa wilayah,” katanya.
Sementara itu, pemerintah dalam laporan APBN 2020 menyampaikan anggaran kesehatan sudah tersedia dari hasil utang surat berharga negara. Seharusnya, penyaluran anggaran kebutuhan tenaga kesehatan mendapat prioritas utama.
Ia khawatir jika banyak tenaga kesehatan yang mengundurkan diri, penanganan pasien COVID-19 dapat dipastikan makin sulit, dan 100.000 per hari korban tertular akan menjadi nyata.
Kini dalam sehari, kata dia, sudah mencapai 57.756 kasus per hari dan membutuhkan tenaga kesehatan. Belum lagi korban yang sedang dirawat dan sebagainya.
“Kalau tidak ada perbaikan yang komprehensif, rakyat dan bangsa akan makin terpuruk,” katanya lagi.
Baca Juga:PPKM Darurat, Ini Arahan Kakanwil Kemenkumham Jabar ke UPT dan PegawaiBendera Putih
Ia menegaskan bahwa Pemerintah tidak perlu malu atau sensitif menerima masukan dari semua pihak.
Semua elemen bangsa, lanjut dia, harus bersatu menghadapi pandemi COVID-19 agar bisa bangkit menata ekonomi yang lebih baik.(ant/hyt)