Dalam perjalanan pulang inilah acara hiburan diadakan: karaoke. Lagu-lagu Jawa dinyanyikan. Khususnya lagu-lagu Didi Kempot. Juga lagu Rhoma Irama.
Yang paling pinter menyanyi adalah ibunda pengantin wanita: guru madrasah. Dia menyanyikan lagu Pengantin Baru.
Ayah pengantin wanita seorang buruh. Ia menyanyi lagu Ani-nya Rhoma Irama.
Baca Juga:Partai Nasdem Cianjur Bakal Gelar Vaksinasi 10 Ribu DosisDikontrak 5 Tahun, Gianluigi Donnarumma Resmi Gabung PSG
Hanya ayah-ibu pengantin pria yang tidak mau menyanyi. “Tidak bisa menyanyi. Bisanya jualan sayur di pasar,” ujar Angga.
Angga-Titin telah menjadikan hidupnya sebagai pertanda sejarah. Seratus tahun lagi, ketika mungkin ada pandemi yang lain lagi, ide Angga bisa dipakai lagi. (*)