“Itu juga tidak mungkin. PKC itu partai terkuat di dunia. Bahkan kini banyak universitas di Amerika mulai mengaji kesuksesannya,” ujar Mahbubani.
Amerika, katanya, harus menyadari bahwa abad ini tidak sama lagi dengan abad yang lalu. Abad yang lalu adalah abad yang bisa membuat Amerika menjadi negara paling hebat di dunia. Ia lantas menguraikan kehebatan Amerika di segala bidang kehidupan.
Tapi Amerika kini punya persoalan internal yang berat. Itu sudah terjadi sejak 30 tahun terakhir. Yakni, pendapatan 50 persen masyarakat Amerika terus menurun.
Baca Juga:Kemenpan RB Dorong DPR Sahkan RUU Perlindungan Data PribadiMenhub Ingatkan Masyarakat yang Lakukan Perjalanan Via Pelabuhan Bakauheni Wajib Rapid Test Antigen
Menurut Mahbubani Amerika harus tahu kenyataan itu. Dan harus mengambil langkah mengatasinya. Tanpa pemikiran yang baru, pendapatan 50 persen masyarakatnya akan terus menurun.
Misalnya: mengapa Amerika menganggarkan USD 1,3 triliun untuk pertahanan. Yakni untuk menciptakan pesawat tempur tercanggih. Mengapa anggaran itu tidak untuk menaikkan ekonomi 50 persen masyarakatnya.
“Sebaliknya Tiongkok menganggarkan USD 1,7 triliun untuk membangun infrastruktur di banyak negara,” ujar Mahbubani.
Itu akan membuat Amerika semakin kehilangan pengaruh di dunia.
Maka profesor itu tegas sekali mengatakan: hentikan perang dagang, hentikan memojokkan Tiongkok, jangan mancing-mancing soal Taiwan dan segera bebaskan Meng Wanzhou –putri pendiri Huawei itu.
Untuk memperbaiki ekonomi 50 persen penduduk lapisan bawahnya itu, menurut Mahbubani, tidak ada jalan lain kecuali kerja sama dengan Tiongkok. “Pasar ritel Tiongkok itu besar sekali,” ujarnya.
Tahun 2019, pasar ritel Tiongkok sebesar USD 3 triliun. Pasar ritel Amerika memang masih USD 4 triliun. Tapi sekarang ini pasar ritel Tiongkok sudah USD 6 triliun. Sedang pasar ritel Amerika USD 5 triliun.
Jadi Tiongkok memang sedang dalam proses menuju menang. Kenyataan baru ini tidak bisa dihalangi. Apalagi lewat kebijakan pemisahan ekonomi Amerika dan ekonomi Tiongkok. Itu pula topik bahasan buku terbaru Mahbubani: Has China Won.
Baca Juga:Baca Water Meter Berbasis Android, Ini Keuntungan yang Didapat Pelanggan Perumdam Tirta Mukti CianjurTujuh Kabupaten/Kota Zona Merah Covid-19
Biden sendiri, kata Mahbubani, sebenarnya pernah mengatakan Tiongkok memang akan menjadi nomor satu dunia. Pada saatnya. Biden sudah menyadari kenyataan baru itu. Bahkan Biden mengatakan itu akan terjadi di depan matanya sendiri. “Tapi rasanya tidak mungkin dalam empat tahun ini,” ujar Mahbubani. Yang mungkin adalah –saat itu nanti terjadi– Biden masih hidup dan mengalaminya.