Usai Libur Lebaran, Jabar Antisipasi Tingkat Keterisian Pasien Covid-19

Usai Libur Lebaran, Jabar Antisipasi Tingkat Keterisian Pasien Covid-19
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Presiden RI Joko Widodo dan kepala daerah se-Indonesia via konferensi video dari Gedung Sate, Kota Bandung. (Foto: Pipin/Biro Adpim Jabar)
0 Komentar

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Presiden RI Joko Widodo dan kepala daerah se-Indonesia via konferensi video dari Gedung Sate, Kota Bandung. Dalam rakor tersebut, Presiden RI meminta semua daerah mewaspadai potensi peningkatan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran. Menurut data yang Presiden RI terima, ada sekitar 1,5 juta pemudik.

Usai mengikuti rakor, Emil (sapaan Ridwan Kamil) menyatakan bahwa Pemda Provinsi Jabar terus berupaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya dengan melakukan pengetesan kepada masyarakat yang mudik.

Selain melakukan pengetesan di 17 titik pintu, ketua RT/RW didorong mendata warganya yang mudik untuk melakukan tes Covid-19, baik rapid test antigen maupun PCR. Tujuannya untuk mencegah munculnya klaster Covid-19 di permukiman.

Baca Juga:Ridwan Kamil Ingatkan untuk Selektif dalam Memilih KerjaanBupati dan Wakil Bupati Cianjur Dilantik Pagi Ini, Saksikan Via Live Streaming

“Walapun diketahui hanya 1 persen yang lolos mudik atau 1,5 juta orang tapi berpotensi besar pada kenaikan kasus, maka harus diwaspadai dari sekarang,” kata Emil.

Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar turun. Berdasarkan data Pikobar pada 16 Mei 2021, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar menyentuh angka 29,17 persen.

Meski begitu, kata Emil, Pemerintah Provinsi Jabar sudah menyiapkan dua strategi penguatan rumah sakit rujukan Covid -19 manakala terjadi peningkatkan kasus Covid -19. Pertama adalah mengubah tempat tidur untuk layanan umum menjadi ruang perawatan Covid -19.

“Kalau umum sudah menjadi ruang perawatan Covid -19 dan belum memadai, kita akan buka rumah sakit darurat. Yang di Secapa AD dulu sudah disiapkan,” tuturnya.

Terkait pemulihan ekonomi di Jabar, Emil melaporkan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Jabar yang sempat terkontraksi cukup dalam karena pandemi Covid -19 kini terus membaik dan berada di angka minus 0,83 persen.

“Semua kepala daerah diminta bekerja keras karena hanya 10 provinsi yang sudah positif paling tinggi itu Papua, posisi Jabar ada di angka minus 0,83 persen. Ini sudah jauh lebih baik dari tahun lalu. Mudah-mudahan dan saya optimistis secepatnya di atas 0 persen atau positif,” tuturnya.(rls/nik)

0 Komentar