Cianjurekspres.net – DPD Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kota Bogor menggagas program Gerakan Guru Madrasah Jabar Juara yang disingkat GEMA BARU.
Program tersebut untuk menyikapi adanya anggapan madrasah yang seolah tidak setara dalam sistem pendidikan. Demikian pula dengan penghargaan umum yang menilai madrasah tidak memiliki kualitas dibanding lembaga pendidikan lainnya seperti sekolah.
Kondisi itu makin terlihat nyata terkait rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang dinilai tidak memuaskan kalangan madrasah. Belum adanya tambahan formasi guru madrasah dalam rekrutmen PPPK tahun ini, menjadi masalah besar bagi honorer di bawah Kementerian Agama.
Baca Juga:Target TerowonganVaksinasi Massal ASN Pemprov Jabar Tahap Pertama Diikuti 570 Orang
Ini karena guru agama baik yang di madrasah maupun sekolah umum, lebih banyak berstatus honorer. Dengan tidak adanya tambahan kuota formasi guru agama dan kecilnya kuota untuk madrasah, otomatis peluang mereka menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK menjadi tertutup.
“Kabar baik nasib guru honorer tak kunjung tiba hingga habis batas usia pendaftaran mengikuti tes CPNS. Kebijakan moratorium penerimaan CPNS juga menjadi benturan dalam hal ini,” ujar Ketua DPD Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kota Bogor, H.Hasbulloh dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (06/03).
“Tidak perlu banyak mengeluh. Semua pasti ada jalan keluar. Karenanya kami menyusun program sebagai model berkesinambungan yang bisa diaplikasikan untuk para guru madrasah di Jawa Barat,” tutur lelaki yang biasa disapa Kang Has itu.
Melalui gagasan itu, Kang Has mendorong pola kemandirian guru madrasah dengan melakukan peningkatan kapasitas dan kompetensi, menguatkan jaringan dan komunikasi antar madrasah sekaligus melakukan pembuktian pencapaian prestasi yang telah dicapai peserta didik dalam kelembagaan madrasah dan pesantren.
Kang Has berharap dapat menempatkan madrasah, guru dan peserta didik setara dengan sekolah umum lainnya. Itu sebabnya, GEMA BARU juga memunculkan tagline “Guru Setara, Madrasah Juara” yang diharapkan dapat memicu semangat perubahan.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, spirit perubahan ini diharapkan juga dibaca oleh PGM di Jawa Barat sebagai semangat bersama memperjuangkan nasib madrasah sesuai peran PGM sebagai wadah resmi guru madrasah di Jawa Barat.