Target Terowongan

Petir Politik
ilustrasi.(ist)
0 Komentar

INI juga kongres luar biasa –tapi yang luar biasa adalah salah satu agendanya: membangun jalan tol dari Beijing ke Taipei. Harus melewati laut selebar 150 Km. Begitu jauhnya. Selat Sunda saja –yang memisahkan Jawa dan Sumatera– hanya sekitar 30 Km.

Yang ikut Kongres yang luar biasa itu 2.980 orang. Itulah jumlah anggota ”MPR” di Tiongkok –terbesar di parlemen dunia. Yang masa jabatannya hanya 2 minggu –selama mengikuti Kongres.

Tempat kongresnya di Beijing –di sebuah gedung yang terletak di sisi barat lapangan Tiananmen. Beberapa kali saya memasuki gedung ini. Termasuk ketika mendampingi Presiden SBY makan siang dengan Xi Jinping –yang waktu itu masih menjabat wakil presiden.

Baca Juga:Vaksinasi Massal ASN Pemprov Jabar Tahap Pertama Diikuti 570 OrangPWI-Perhutani KPH Cianjur Gelar Penanaman Pohon di Sukanagara

Sidang 2.980 orang itulah forum tertinggi dalam sistem kekuasaan di Tiongkok: Lembaga Konsultasi Nasional Tiongkok –yang Barat menilai itu hanya sebagai lembaga stempel karet.

Isinya adalah gabungan antara anggota DPR dan utusan-urusan golongan. Termasuk golongan pemerintah, pedagang, petani, suku minoritas, dan banyak lagi. Di dalamnya juga ada golongan yang mewakili wilayah-wilayah tertentu seperti Hongkong dan Taiwan. Yang mewakili Taiwan 3 orang –entah bagaimana cara rekrutmennya.

Sejak Jumat kemarin mereka mulai bersidang. Agenda tahunan ini tidak terganggu oleh pandemi. Di Tiongkok memang masih ada penderita baru Covid-19. Tapi hanya sekitar 10 orang tiap hari. Tidak ada artinya bagi negara yang berpenduduk 1,3 miliar. Apalagi mereka itu kebanyakan yang datang dari luar negeri.

Kongres ini akan mengesahkan Repelita ke-14 –tahun 2021 sampai 2025. Juga akan mengesahkan rencana nasional jangka panjang –sampai tahun 2035.

Yang masuk rencana jangka pendek: pertumbuhan ekonomi harus 6 persen/tahun. Selama lima tahun ini. Lalu pengaturan sistem politik baru di Hongkong. Dan yang paling mendesak: kalau ada penduduk yang kembali jatuh miskin akibat pandemi harus segera diatasi. Kalau saja tidak ada pandemi, Tiongkok sudah menyelesaikan program pengentasan kemiskinan di tahun 2020. Tapi, akibat pandemi, sangat mungkin ada yang jatuh miskin lagi.

Sedang untuk capaian jangka panjang: di tahun 2035 nanti Tiongkok harus masuk dalam jajaran negara yang rakyatnya berpendapat tinggi.

0 Komentar