Cianjurekspres.net – Salah seorang warga Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur berjenis kelamin perempuan yang meninggal dunia 7 April 2020 dinyatakan positif Covid-19.
“Ini adalah kasus pertama atau kasus 01,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, Sabtu (18/4/2020).
Yusman pun mengungkapkan kronologisnya, dimana pasien tersebut pada 30 Maret 2020 berobat ke Puskesmas setempat dan dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur pada 31 Maret 2020.
Baca Juga:Airlangga: Kuota Program Prakerja Gelombang II DitambahPonpes Al-Uzlah Cianjur Segera Miliki Masjid Representatif Sumbangan Timur Tengah
“Pasien melahirkan dua anak kembar laki-laki, lalu pada 4 April 2020 dinyatakan sembuh oleh RSUD Sayang dan diperbolehkan pulang ke rumahnya,” katanya.
Setibanya di rumah, jelas Yusman, pada 5 April 2020 pasien tersebut mengalami sesak nafas tetapi belum mau untuk berobat.
“Pada 6 April 2020, dibawa berobat ke Puskesmas setempat. Setelah diperiksa kesehatan oleh tim medis dan berdasarkan hasil rapid test positif, di rujuk ke RSUD Cimacan karena ruang isolasi RSUD Sayang penuh,” paparnya.
Tim medis RSUD Cimacan, sambung Yusman, langsung menangani dan merawat pasien di ruang isolasi dengan diambil sample dahak pasien untuk dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat.
“7 April 2020 sekitar pukul 07.00 WIB meninggal dunia dan jenazah setelah pemulasaran diantar ke pemakaman Cijati untuk dikuburkan sekitar pukul 16.00 WIB,” tuturnya.
Baru pada 17 April 2020, lanjut Yusman, keluar hasil tes pemeriksaan Covid-19 dari Labkesda Provinsi Jabar yang menyatakan positif Covid-19.
Hingga Sabtu (18/4/2020), terkonfirmasi 1 pasien positif Covid-19 meninggal dunia. Adapun jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 33 orang, 11 orang selesai pengawasan dan 5 diantaranya meninggal dunia.
Baca Juga:Laka di Gekbrong Sabtu Dinihari, Empat Orang Meninggal Dunia, Ini KronologisnyaDiundurnya Pilkada 2020 dan Dampaknya Bagi Balon Kepala Daerah Cianjur?
Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 587 orang, 202 orang selesai pemantauan dan 385 orang masih dalam pemantauan.(Herry Febriyanto)