Cianjurekspres.net – Kabupaten Cianjur masuk dalam kategori tinggi Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Pilkada Serentak 2020.
Berdasarkan data yang dirilis Bawaslu, Cianjur berada di level 5 (tinggi) dengan skor 63,77 di berbagai tingkatan. Peringkat 17 secara nasional, peringkat ke 4 di Pulau Jawa serta peringkat 2 di Jawa Barat.
“Indeks kerawanan pemilu ini dirilis Bawaslu RI pada 23 Februari 2020 di hadapan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin,” ujar Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten Cianjur, Hadi Dzikrin Nur, Jumat (6/3/2020).
Baca Juga:Dialog dengan PPL, Budhy Setiawan akan Bantu Alsintan ke Petani CianjurPlt Bupati Cianjur Digugat Ketua Karang Taruna Terpilih
Dari 15 poin indikator dominan Indeks Kerawanan Pemilu Pilkada Serentak 2020 per dimensi konteks sosial politik, tidak netralnya Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi poin paling pertama di Cianjur.
Hadi menjelaskan, proses pengumpulan data indeks kerawanan pemilu dilakukan lima sampai enam bulan kebelakang.
“Collecting (pengumpulan) data peristiwa yang memiliki jejak bukti dihimpun dari KPU, kepolisian dan Kesbangpol. Sehingga muncullah angka,” katanya.
Sosialisasi indeks kerawanan pemilu ini, kata Hadi, merupakan bagian dari langkah pencegahan sekaligus melakukan identifikasi serta memetakan potensi kerawanan pemilu.
Komisioner KPU Kabupaten Cianjur, Hilman Wahyudin menegaskan pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi kerawanan pemilu di Pilkada Serentak 2020 pada saat proses penerimaan berkas persyaratan dukungan bapaslon bupati dan bupati jalur perseorangan.
“Kerawanan di tahapan penyerahan berkas dukungan perseorangan tidak terjadi, sampai saat ini kita melayani dengan baik, proses verifikasi administrasif disaksikan bersama LO masing-masing calon dan Bawaslu,” katanya.
Hilman mengaku, tekanan terhadap penyelenggara memang selalu ada. Namun tinggi rendahnya dinamis.
Baca Juga:Pilkada Cianjur, Ade Barkah: Golkar Belum Putuskan Siapa yang DiusungHerman Dapat Dukungan dari Pedagang Pasar Kamisan Bojongherang Cianjur
Sementara itu Kasat Intel Polres Cianjur, AKP Jayudin berharap sosialisasi indeks kerawanan pemilu tidak berhenti dan terus berlanjut.
“Sehingga hal-hal negatif tidak terulang lagi dan bisa di minimalisir,” pungkasnya.(*)