“Maka, jika di lapangan ditemukan agen e-Warong abal-abal, pelakunya sudah jelas, yakni yang mempunyai kebijakan penentuan agen. Ya, diduga oknum BRI yang dibantu oleh pemerintah serta pendamping (TKSK),” bebernya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Bisnis BRIlink BRI Cabang Cianjur, Yusrizal Hamid membantah ada oknum pegawainya yang ‘bermain’ dengan e-Warong. Namun ketika disinggung soal e-Warong yang mendapatkan mesin EDC, pihaknya mengaku untuk pengadaannya sudah melakukan koordinasi dengan TKSK dan Dinsos.
“Jadi BRI ini sifatnya hanya mempasilitasi saja, berupa mesin EDC melalui Dinas Sosial Kabupaten Cianjur,” katanya.
Sedangkan kaitan dengan adanya toko emas yang saat ini menjadi Agen e-Warong, karena awalnya ada pembentukan agen Aku Pandai. “Kenapa kami masukan juga toko emas menjadi agen e-Warong, karena dulunya ada program Aku Pandai,” ujarnya.
Mengenai terjadinya kekisruhan pada program bantuan sembako, Yusrizal, akan melakukan evaluasi terhadap e-Warong yang ada di Kabupaten Cianjur. “Jadi evaluasi e-Warong ini akan dilakukan oleh tikor tingkat kecamatan, yakni TKSK, dilanjut ke Koordinasi Daerah (Korda) dan bermuara ke BRI,” bebernya.(red)