Membuat Cianjur Lebih Berwarna Melalui Mural

Membuat Cianjur Lebih Berwarna Melalui Mural
dok
0 Komentar

CIANJUR – Empat pria muda pecinta seni rupa bertekad membuat Cianjur lebih berwarna. Banyaknya coretan tidak enak dipandang menjadi pemicu mereka membentuk Komunitas Indie Toxic.
Salah seorang founder komunitas, Andika Gustami (23) menyebut, banyak sekali bangunan di Cianjur penuh coretan tidak menyenangkan.
“Orang Cianjur seninya ada, hanya saja tidak ada yang mengarahkan. Jadi kami ingin merangkul mereka agar ngecat tembok lebih dari memiliki nilai seni,” ujarnya kepada cianjurekspres.net, Kamis (6/2/2020).
Mengusung slogan ‘Cianjur Kekinian’, komunitas tersebut bertekad akan membuat bangunan di Cianjur lebih enak dipandang. Salah satunya di Jalan Mangunsarkoro No. 76, Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Berbekal pengalaman Andika dan ketiga temannya Aden Salman (23), Zairofi Fajriansyah (21) dan Munajat Aulia (25) yang sering keluar kota. Dirinya semakin menginginkan Cianjur banyak spot foto menarik dengan background mural.
“Saya kan orangnya suka jalan-jalan ke luar kota, saya berpikir Cianjur akan sangat bagus kalau punya banyak spot foto, dari pada banyak coretan gak jelas,” tuturnya.
Ia bercerita, dirinya bersama ketiga temannya sejak lama menggeluti bidang seni, khususya seni rupa Mural Art. Bahkan, ia pernah dimintai untuk melukis potret Ridwan Kamil beberapa tahun lalu ketika Gubernur Jabar tersebut berkunjung ke Cianjur.
“Kalau ngelukis udah dari dulu. Saya pribadi dulu sempat ditawarin buat lukisan Ridwan Kamil karena kebetulan waktu itu ada kunjungan ke Cianjur, kalau gak salah waktu Pemilihan Gubernur,” ujarnya.
Hasil lukisan yang mereka ciptakan membutuhkan waktu dua hari, menurutnya mereka stand by pengerjaan sejak pukul 20.00-02.00 WIB.
“Tentunya kami meminta izin kepada yang punya toko dan bangunan, bahkan kami sempat mempertimbangkan dahulu tema lukisan apa yang kira-kira dapat diterima dan disukai banyak orang,” imbuhnya.
Hanya bermodalkan Rp 500 ribu untuk membeli cat dan alat-alat lukis lainnya, mereka membuat jalan sekitar lampu merah Pamoyanan menjadi spot foto favorit oleh sebagian kalangan.
“Tapi bagi kita yang penting ada hasil dan dirasakan oleh orang lain, itu udah pencapaian disamping emang karena hobi kita ngelukis,” kata pria lulusan Fakultas Ekonomi, Manajemen Bisnis tersebut.

0 Komentar