Warga Natuna Tolak Jadi Lokasi Karantina WNI dari Wuhan China

Warga Natuna Tolak Jadi Lokasi Karantina WNI dari Wuhan China
0 Komentar

“Mereka yang dipulangkan betul-betul sehat. Jika tidak sehat maka otoritas Cina pasti tidak mengizinkan.

“Pengamanan sebelum masuk pesawat dilakukan secara berlapis,” tegas Doni.

Pemberlakuan prosedur ketat itu sebagai bentuk komitmen pemerintah memastikan semua warga terlindungi. |Semua barang, pakaian dari China akan diganti dengan pakaian baru di Indonesia. Barang bawaan, perlengkapan mereka langsung dimusnahkan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan,” imbuh mantan Danjen Kopassus ini.

Menkes Terawan Agus Putranto menjelaskan ada tahapan yang harus dilalui WNI di Wuhan sebelum dievakuasi. Tahapan tersebut adalah screening dan clearing.

Baca Juga:Ditangan Yeti, Tauco Khas Cianjur Jadi Kue yang LezatDiskoperdagin Cianjur akan Gelar Expo UMKM 2021

“Ini sudah dilakukan screening dan clearing. Ini dilakukan untuk memastikan di sana bahwa yang kita bawa pulang adalah yang sehat,” tegas Terawan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2).

Terpisah, Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman meminta warga memaklumi evakuasi ini. Alasannya demi tugas kemanusiaan. Menurutnya, jaminan dari pemerintah melalui Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan semestinya bisa menenangkan masyarakat.

“Membawa pulang WNI dari Wuhan bukan saja keinginan dari presiden. Tetapi, dari keinginan dari seluruh masyarakat Indonesia. Ini adalah evakuasi kemanusiaan. Kami kami mengimbau mari bersama-sama bahu membahu melewati masa-masa yang sulit ini,” ujar Fadjroel di Jakarta, Sabtu (1/2).

Fadjroel ada standar pemeriksaan sesuai organisasi kesehatan dunia (WHO) yang diberlakukan. “Bahwa transit WNI di Natuna, WNI dihandle oleh TNI dan ditempatkan di rumah sakit militer.Kemudian yang kedua lokasi transitnya jauh dari penduduk dan memenuhi standar dari WHO.

Selanjutnya dipastikan WNI yang pulang itu sehat semua dan kesehatannya itu terus dipantau. Artinya jaminan itu diberikan oleh pemerintah,” paparnya.

Menurut Fadjroel, proses evakuasi WNI dari Wuhan ini dilakukan pemerintah dengan merujuk Inpres Nomor 4 Tahun 2019. “Semua pihak kementerian, bahkan sampai gubernur, wali kota, kabupaten, di mana akan dilakukan karantina, itu semua di bawah satu koordinasi,” paparnya.

Terkait adanya penolakan dari warga dan Wakil Bupati Natuna, Fadjroel menyebut Mendagri Tito Karnavian akan memberikan penjelasan kepada Ngesti. Fadjroel berharap semua pihak bisa mendukung proses evakuasi tersebut. “Mudah-mudahan Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan dapat memberikan penjelasan yang utuh dan terang ke publik. Istana mengimbau ini adalah misi kemanusiaan,” ucapnya.(khf/fin/rh/hyt)

0 Komentar