BANDUNG – Perihal obligasi daerah Wakil Ketua DPRD Jabar, H Oleh Soleh menyebut, DPRD siap membantu menyelesaikan permasalahan pembangunan yang dihadapi Jawa Barat. Hanya, sebagai fungsi pengawas kehati-hatian tetap perlu dilakukan karena masih ada sejumlah kendala yang harus diselesaikan.
Menurutnya, tahap persiapan yang matang sangatlah penting. Termasuk peran akademisi untuk memberikan saran, program pembangunan mana yang bisa didukung melalui penerbitan obligasi daerah.
BACA: Obligasi Daerah Jawa Barat Perlu Langkah Awal
Sementara Dekan FEB Unpad, Yudi Azis menambahkan, untuk menjawab kekhawatiran yg ada maka langkah awal pilihlah proyek yang murah dan strategis kemudian tempatkan orang yang tepat. Untuk memilih proyek yang tepat kuncinya ada di feasibility study (FS) artinya dengan kata lain aspek legal, bisnis, dan teknis dari proyek tersebut harus jelas.
“Leadingnya FS itu. Dari tiga itu jika ingin sustain maka bisnisnya dulu karena obligasi itu harus dikembalikan uangnya bukan barangnya. Maka start awalnya bisa tidak mengembalikan pokok dan bunganya. Tadi pilihannya yang ditunjukkan ada 19, maka saringlah program tersebut dengan kriteria ini mana yang secara bisnis paling feasible,” ujarnya.
Kendati hitungan bisnis sederhana, Yudi tak menampik ada faktor lain yang harus diperhatikan, yakni terkait biaya yang dikeluarkan. Alasannya, perhitungan biaya menjadi kacau manakala banyak orang yang berkepentingan dan adanya inefisiensi.
“Ini yang menggerogoti. Akhirnya legal oke, teknis ok, bisnis rugi, itu yang terjadi. Harus diingat market ini tidak bisa dipaksakan dengan regulasi karena by nature. Maka createlah value. Kuncinya agar berhasil pilih orang dan pansel harus benar dulu karena dialah yang akan mengambil keputusan besar,” ujarnya.
Disinggung mengenai persoalan yang dihadapi provinsi lain yang masih berproses di DPRD, Yudi kembali menekankan, kata kuncinya adalah pemilihan proyek. Menurutnya untuk project selection ke DPRD nilai bisnis hanya satu dari sekian nilai yang ditawarkan. Tetapi nilai sosiallah yang harus dikuatkan.(nik)