Kejadian tersebut pertamakali diketahui oleh Ustad Syamsul (62) warga kampung Sukarajin yang saat itu sedang berburu burung di sekitar makam. Syamsul pun segera memberitahukan kejadian tersebut kepada ketua RW dan keluarganya,serta kepada polsek sukanagara.
“Setelah mendapatkan informasi itu, pihak kepolisian beserta warga langsung membawa Wiharna ini ke salah satu lembaga sosial yang memanganani gangguan kejiwaan, sedangkan jasad dari ayahnya kembali dimakamkan,” ungkap Kapolsek Sukanagara AKP Cahyadi.
PENDATAAN
Sementara itu, Camat Sukanagara, Dede Saputra, mengatakan, pihaknya terus melakukan pendataan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayahnya. Hal itu dilakukan atas instruksi Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman untuk menyukseskan penanganan kejiwaan terutama ODGJ pasung.
Menurutnya, saat ini tercatat ada 40 warga di kecamatan Sukanagara yang mengalami gangguan kejiwaan. Paling banyak ODGJ tersebut berada di Desa Sukanagara yakni 9 orang, dan paling sedikit di Desa Gunungsari yang hanya satu orang.
“Dari semua itu belum ada yang ditemukan dipasung. Namun kami akan terus mendata untuk memastikan memang tidak ada yang dipasung,” kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler, kemarin (21/7).
Menurutnya, ODGJ tersebut akan ditangani secara medis, rencananya pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengiringkam para ODGJ tersebut ke rumah sakit di bogor atau layanan kesehatan jiwa lainnya.
“Kami akan segera mengirimkan mereka agar segera diobati, supaya tidak sampai ada PDGJ yang dipasung karena keluarga tak paham bagaimana harus menangani ODGJ,” kata dia.
Di samping itu, Dede menambahkan, pihaknya akan menyosialisasikan sejumlah program terkait gangguan kejiwaan, termasuk upaya pengobatan sosial yakni penerimaan warga setelah pengidap gangguan jiwa sembuh dan dikembalikan ke lingkungannya.
“Jadi diharapkan warga bisa menerima, supaya penyakitnya tidak kambuh lagi lantaran merasa diterima di lingkungannya. Hal itu yang akan kami tekankan, selain melakukan pengobatan secara medis,” pungkasnya.(bay/sri)