Menurutnya, saat aksi cukup banyak korban luka yang dibawa tim medis dan ambulans dari Garis, sehingga tim hilir mudik ke rumah sakit. Namun dua orang anak buah ustad Umar yang ikut tersebut tidak terlihat saat tim sibuk membawa korban luka.
“Begitu di rumah sakit dapat informasi jika mereka ikut diamankan pihak kepolisian beserta 200 orang lebih lainnya,” kata dia.
Menurutnya, lantaran menumpang dalam ambulans dan tim medis dari Garis, mereka pun mengaku sebagai anggotanya saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. “Padahal sudah jelas mereka itu bukan anggota kami, entah karena takut atau apa, jadi mengakunya anggota Garis,” kata dia.
Baca Juga:Belasan PSK Digaruk Satpol PPSantunan Duafa Warnai Penutupan Smartren
Adapun uang tunai yang turut diamankan dari dua orang tersebut, Chep menjelaskan jika dana tersebut merupakan dana santunan yang dititipkan dari sejumlah orang dermawan di Cianjur. Tetapi terbawa dalam aksi ke Jakarta.
“Mungkin dari ustad mereka jorok nitip uang ke mereka, padahal mereka mau ke Jakarta. Jadinya ditemukan. Tapi katanya itu buat santunan, bukan untuk donasi aksi. Karena kalau dalam aksi itu segala kebutuhan sudah ada, melimpah,” kata dia.(bay/sri)