JAKARTA, cianjurekspres.net – Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) capres nomor urut 01, Maruarar Sirait, berdebat sengit dengan anggota tim pengarah capres nomor urut 02 Fadli Zon. Perdebatan terjadi dalam forum diskusi dialektika demokrasi di kompleks parlemen Jakarta, Kamis (21/2).
Awalnya, diskusi dialektika demokrasi dimulai dengan paparan awal para pembicara yang hadir seperti komisioner Bawaslu Rahmat Badja. Selanjutnya paparan kedua oleh Fadli Zon dan terakhir Maruarar Sirait. Dalam paparannya Fadli Zon menyampaikan, bahwa debat kedua kemarin mestinya lebih menyentuh kepada substansi dan tidak terkait masalah manajerial debat yang sangat teknis.
Menurut Fadli, debat kemarin terdiri dari dua level yakni presidential debates yang dipertontonkan oleh Prabowo. Sementara Jokowi, menurutnya, mempertontonkan managerial debat.
Politisi Gerindra itu juga mengatakan, debat kemarin adalah satu contest of character dari masing-masing kandidat bagaimana capres menempatkan diri sebagai seorang negarawan atau dia sebagai politikus, apakah dia sebagai manajer atau dia sebagai tukang.
Sedangkan Maruarar menuturkan bahwa Jokowi dituding Fadli Zon hanya leader, manager dan bahkan tukang tidak masalah karena selama ini Jokowi sudah sejak lama dihina.
“Tetapi masyarakat itu melihat record-nya, rakyat juga bisa lihat bagaimana dia (Jokowi) jadi wali kota, gubernur dan presiden. Enggak ada yang sempurna dan pasti ada kekurangan Jokowi tetapi masyarakat masih melihat kelebihannya, terbukti Mas Jokowi tak pernah kalah dalam kontestasi politik dipilih langsung dan Bapak Prabowo belum pernah menang kecuali ketua umum Gerindra,” ujar Ara sapaan Maruarar.
Anggota Komisi XI DPR itu mengaku hormat dengan Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra. “Jadi kalau dikatakan Bapak Jokowi seperti itu (manager atau tukang), saya katakan dengan fakta-fakta memang Bapak Prabowo belum bisa menang, belum punya track record yang bisa meyakinkan rakyat untuk level kota, kabupaten kayak Bapak Jokowi,” ucap Ara lagi.
Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan hal itu dengan data dan hasil survei terbaru bahwa memang tidak mudah dimana pilpres tinggal 2 bulan lagi selisih suara Jokowi dengan Prabowo sekitar 20 persen.