Sudah Saatnya Pariwisata Cianjur Jadi Prioritas Pembangunan

Sudah Saatnya Pariwisata Cianjur Jadi Prioritas Pembangunan
SWAFOTO: Irfan Ilusi (kiri), pemerhati pariwisata foto bersama Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman (kanan).
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres.net – Pemerhati pariwisata Cianjur, Irfan Fauzie, menyebutkan bahwa sudah saatnya menjadikan pariwisata sebagai salah satu prioritas utama pembangunan. Untuk itu pembenahan objek wisata harus segera dilakukan, mulai dari infrastruktur hingga fasilitas.
“Perlu pembenahan serius dari pemerintah kalau pariwisata Cianjur ingin maju,” kata Irfan kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Menurutnya, Cianjur memiliki potensi sangat besar di bidang pariwisata. Sebab, Cianjur ini merupakan kota perlintasan yang sangat strategis yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor, Purwakarta, Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut.
“Kawasan pariwisata yang terdapat di Kabupaten Cianjur ini terletak di wilayah Cianjur bagian tengah,” jelas Irfan.
Wilayah Cianjur bagian tengah, lanjut dia, mencakup Kecamatan Cianjur, Cibeber, Warungkondong, Gekbrong, Cilaku, Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Haurwangi, Bojongpicung, Mande, Pacet, Cipanas, Cugeunang, Cikalongkulon dan Sukaresmi. Tentu saja kawasan ini memiliki kegiatan pariwisata yang menonjol seperti hotel, rumah makan, vila, resort area dan rest area.
“Maka sudah seharusnya pariwisata Cianjur itu dibenahi dengan
konsep yang membangun dari sektor manapun. Di antaranya dengan konsep Panca Cita,” ujarnya.
Seperti, kata Irfan, pembenahan infrastruktur jalan sebagai akses untuk mempermudah wisatawan menuju tempat wisata, serta penyediaan fasilitas yang mumpuni. Pemanfaatan IT sebagai sarana promosi yang menjanjikan, dan aplikasi mobile kota sebagai kebangkitan dan akses masyarakat Cianjur.
“Memilih duta wisata yang benar mengerti sesuai disiplin ilmu dan mengerti dengan objek wisata Cianjur. Pemerintah juga harus menggandeng investor swasta untuk dikelola lebih profesional,” kata Irfan Ilusi, sapaan akrabnya.
Di samping pembenahan itu, kata dia, juga tak terlepas dari program pemerintah yang menerapkan sistem wisata halal dan syariah. Dimana pengusaha hotel, penginapan, losmen atau restoran didorong untuk menyediakan fasilitas ibadah.
“Seperti mushala, alat salat dan Alquran. Khusus untuk hotel, di setiap kamar wajib ada penunjuk arah kiblat, sehingga wisatawan yang datang tidak perlu bingung mencari arah kiblat ketika hendak salat,” kata dia.
Menurutnya, setiap hotel atau tempat wisata nantinya diminta untuk menyediakan tempat ibadah, menyediakan makanan halal, dan fasilitas lainnya.

0 Komentar