Dinas Kesehatan Cianjur Perkuat Program Intervensi Turunkan Prevalensi Stunting 

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr. I Made Setiawan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr. I Made Setiawan.(dok.cianjur ekspres)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur terus memperkuat program intervensi untuk menurunkan prevalensi stunting pada fase penting 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, I Made Setiawan, menjelaskan, pemenuhan gizi sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun menjadi fokus utama dalam pencegahan stunting.

“Stunting umumnya terjadi ketika bayi tidak memperoleh asupan gizi yang cukup dalam waktu panjang. Golden age harus benar-benar diperhatikan karena dampak kekurangan gizi di fase itu sulit diperbaiki,” katanya Selasa 25 November 2025.

Baca Juga:Bupati Cianjur Buka Suara Soal Kebutuhan Guru dan Insentif Guru Ngaji Bupati Cianjur Rembug Warga di Desa Sindangasih Karangtengah, Hadirkan Pelayanan Langsung dan Dengar Aspirasi

Menurut I Made, persoalan stunting bukan sekadar soal tinggi badan. Pemeriksaan faktor penyebab dan durasi kekurangan gizi menjadi acuan penetapan status. Dia menegaskan, anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kemampuan belajar lebih rendah dan tingkat produktivitas yang menurun ketika dewasa.

“Jika tidak ditangani serius, dampaknya menjalar pada aspek ekonomi dan perkembangan generasi di masa mendatang,” ucapnya.

I Made mengungkapkan, pihaknya terus mengoptimalkan program edukasi gizi, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, serta pendampingan keluarga untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi.

“Kami membutuhkan dukungan seluruh pihak. Dengan kerja bersama, kita dapat menghadirkan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing,” katanya.(*)

0 Komentar