CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Seorang warga binaan alias narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Cianjur berinisial J (30) ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar hunian blok isolasi, Kamis 21 Agustus 2025, siang.
Menurut informasi yang dihimpun Cianjur Ekspres, J merupakan warga Kecamatan Cidaun itu divonis hukuman 2 tahun 6 bulan atas kasus pencurian, dan baru satu tahun menjalani masa hukuman pidana.
Pelaksanaan harian (Plh) Kalapas Kelas II B Cianjur, Idrus, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, J ditemukan oleh rekan sesama warga binaan saat hendak melaksanakan salat dzuhur berjamaah.
Baca Juga:Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Jateng: Pertahankan Lahan ProduktifDKP Jabar dan BPJS Ketenagakerjaan Realisasikan Program Perlindungan Nelayan
“Ya, sekitar pukul 12 siang, lima orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) hendak melaksanakan salat berjamaah. Saat tiga orang lebih dulu masuk ke kamar, mereka kaget karena menemukan J sudah dalam posisi tergantung. Dua orang lainnya yang masih di luar ikut panik karena tiga orang yang ada di dalam ini bikin gaduh, mungkin mereka kaget dan langsung melapor ke petugas,” ujarnya.
Petugas yang saat itu sedang ada di lantai satu dan petugas satu lagi sedang membagikan makan siang segera berlari menuju lokasi. Setelah dipastikan benar ada kejadian gantung diri, pihak Lapas menghubungi Polres Cianjur dan tim Inafis untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Ketika diperiksa dan benar adanya temuan gantung diri, kita langsung menghubungi Polres Cianjur dan tim Inafis untuk melakukan olah TKP,” katanya.
Menurutnya, J menggunakan sarung dengan ikatan sederhana yang digantungkan di tralis besi lubang angin kamar isolasi bagi napi yang mengidap TBC.
Pihaknya menyebut belum menemukan motif yang membuat J melakukan bunuh diri, lantaran tidak ada yang aneh dalam kesehariannya.
“Sebenarnya tidak ada hal-hal yang mencurigakan. Kesehariannya juga normal, bahkan pagi sempat olahraga dan sempat bertemu petugas klinik sekitar pukul 10.30 WIB sebelum naik kembali ke blok isolasi,” jelas Idrus.
Pihaknya mengaku rutin memeriksaan kesehatan fisik lebih dari 790 napi yang ada di lapas. Sementara untuk kesehatan mental, pembinaan kepribadian juga dilakukan melalui kegiatan keagamaan dan kesenian.