CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Kebakaran melanda permukiman warga di Kampung Sayang Kulon, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Sabtu 14 Juni 2025, sekitar pukul 13.50 WIB. Mengakibatkan lima bangunan terbakar, satu di antaranya adalah masjid.
Menurut informasi yang dihimpun Cianjur Ekspres, api pertama kali muncul dari kamar rumah panggung semi permanen milik Dudu Durahman.
Selain itu, rumah milik Enjang, Baden, dan Maman yang berada di bagian belakang rumah Dudu juga turut terbakar, termasuk sebagian bangunan Masjid Jami Al-Munawar.
Baca Juga:Kecelakaan Kerja di Pabrik Kulit Cianjur Masuk Kategori KLBSambangi Rumah Duka Kecelakaan Kerja Pabrik Kulit Cianjur, Wahyu: Jangan Terulang Kembali
Petugas Pemadam Kebakaran Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 1 Cianjur, Reki Maulana menyebut, diduga api berasal dari aktivitas anak perempuan delapan tahun yang bermain masak-masakan di dalam kamar.
Namun, pihaknya belum mengetahui pasti apakah api berasal dari lilin atau dari kompor mini. Pasalnya, sang anak belum bisa dimintai keterangan akibat trauma.
“Dari laporan ketua RT, anak tersebut sedang masak-masakan di dalam kamar di rumah semi permanen. Saat kebakaran, pak RT tersebut sempat menarik si anak yang berusaha memadamkan api sendiri,” ujarnya pada Cianjur Ekspres.
Sehingga, pihak kepolisian pun masih mencari keterangan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
Terpisah, petugas damkar lain, Daryana mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 13.50 WIB.
“Api yang muncul, diduga menyambar kain gorden dan cepat membesar karena rumah berbahan kayu. Ditambah lagi angin cukup kencang saat itu,” kata Dayana.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian itu, namun kerugian materiil diperkirakan cukup besar.
Baca Juga:Gempa Bumi M2,5 di Cianjur Bikin Warga PanikMasuk Prioritas Pemerintah Pusat, Giant Sea Wall Semarang-Demak Berpotensi Ditambah 10 KM
“Pemadaman berlangsung selama kurang lebih dua jam. Tidak ada korban, hanya kerugian materiil saja diperkirakan Rp200 juta rupiah,” tambahnya.
Menurutnya, petugas sempat mengalami kendala akibat terbatasnya pasokan air dan angin kencang. Upaya pemadaman terbantu dengan adanya bak penampungan air di sekitar lokasi.
“Kita tadi sempat mengalami kendala dari air, beruntung ada penampungan bak air di sini. Lalu angin yang kencang juga sempat menjadi kendala. Sebanyak tiga unit truk damkar dikerahkan, dua unit WMK 1 Cianjur, satu unit dari WMK 2 Ciranjang, dan ada bantuan suplai air dari Dinas Perkim,” katanya.