CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Jemaah haji asal Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Ela Nurlaela (41) alami kecopetan saat baru saja tiba di Asrama Haji Kabupaten Cianjur pada Selasa, 25 Juni 2024.
Kata dia, sesampainya di Asrama haji Cianjur pada pukul 14.50 WIB, dia mengikuti suaminya untuk turun dari bis 02.
“Saya ikuti suami turun, berdesak-desakan. Tiba-tiba tas selempang yang tadinya ada di depan, sudah pindah ke belakang badan,” ujarnya saat ditemui.
Baca Juga:Bio Farma Group Gelar Enhancing Digital Transformation Round Table DiscussionDukung Dekarbonisasi di Sektor Industri, PLN Siap Suplai Energi Hijau ke Perusahaan Fashion Global H&M Group
Saat dia cek, ternyata resleting tas selempangnya sudah terbuka dan dompet hitam panjang miliknya raib.
“Dompet suami saya yang hilang. Isinya ada uang Rp1 juta, tapi banyak dokumen penting seperti KTP, NPWP, kartu ATM, dan STNK mobil,” kata Ela.
Dia dan suaminya, berencana untuk terbang ke Kalimantan pada malam harinya, sehingga rencana tersebut pun akhirnya urung.
Ela sempat melihat orang yang diduga copet. Saat kejadian, wanita tak dikenal berkerudung bergo berwarna ungu ikut berdesakan dan sempat memasukan sesuatu di dalam roknya dan berbegas pergi.
“Tangannya memasukan sesuatu ke dalam rok. Setelah itu dia nampak buru-buru dan lari. Saat sadar dompet sudah hilang, wanita itu sudah tidak ada,” ungkapnya.
Dia tak masalah dengan uang yang ada di dompetnya, namun dia berharap copetnya bisa mengembalikan dokumen-dokumen penting miliknya.
“Saya halalkan uangnya. Tapi saya mohon dokumennya dikembalikan ke alamat yang tertera di KTP,” harap jemaah Kloter JKS 07 itu.
Baca Juga:PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Se-Kawasan Versi Fortune 500 Asia TenggaraLanggar Aturan Domisili, 31 Siswa Dianulir Kelulusan, Bey Machmudin: Kami Menegakkan Aturan
Terpisah, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur Rian mengungkapkan pihaknya belum menerima kabar jemaah haji yang alami kecopetan.
“Kita belum terima informasinya,” kata Rian.
Rian mengungkapkan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk pengamanan proses pemulangan jemaah haji dengan melibatkan TNI-Polri, Satpol PP dan dinas-dinas terkait.
“Meskipun kita sudah melibatkan dan mengerahkan instansi-instansi terkait, namun kami juga tidak bisa memastikan siapa saja yang hadir di area kepulangan jemaah haji,” kata dia.
Pihaknya pun akan melakukan evaluasi dan memperketat keamanan untuk proses pemulangan kloter-kloter selanjutnya.
“Kami mohon maaf, itu di luar kuasa kami. Kami akan evaluasi dengan tim keamanan dan memperketat penjagaan untuk mengantisipasi hal serupa,” tandasnya.