CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Penjual es cincau di perbatasan Cianjur-Bandung, tepatnya di pinggiran jalan dekat pintu gerbang selamat datang Asmaul Husna, Kecamatan Haurwangi, keluhkan penurunan omset selama arus mudik Lebaran tahun 1445 Hijriyah.
Penjual es cincau rata-rata hanya mampu menjual sebanyak 3 hingga 7 gelas per hari. Pada arus mudik tahun sebelumnya, omset penjual cincau mengalami peningkatan hingga mampu menjual puluhan gelas. Namun, di arus mudik tahun ini, penjual cincau hanya mampu menjual beberapa gelas saja.
Menurunnya omset es cincau dikeluhkan oleh Nenden Sonia (18), salah seorang pedagang yang biasa berjualan di sekitaran Perbatasan Cianjur-Bandung.
Baca Juga:Tiga Ormas Bagi-bagi Takjil di CugenangSekda Jabar Apresiasi Outlet Samsat Digital Bapenda di Leuwipanjang
“Omset selama Ramadan, terutama pada arus mudik tahun ini menurun drastis, apalagi menjelang lebaran. Kalau sebelum Ramadan lumayan bisa menjual hingga puluhan gelas,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Minggu (7/4/2024).
Dia mengungkapkan, selama arus mudik tahun ini dirinya hanya mampu menjual paling banyak delapan gelas per hari, bahkan hingga menjelang lebaran omsetnya semakin menurun dan paling dua hingga tiga gelas es cincau yang bisa dia jual.
“Kalau sebelum Ramadan biasanya mampu menjual paling banyak hingga 20 gelas. Untuk harga per gelas Rp5 ribu. Karena hanya ada beberapa orang saja yang istrahat dan jajan,” katanya.
“Menjelang lebaran atau selama arus mudik biasanya ramai banyak yang singgah atau beristirahat, tapi sekarang sepi. Kebanyakan hanya pemotor yang istrahat,” tambahnya.
Akibat sepinya pembeli es cincau, dia pun mensiasatinya dengan berjualan bakso, kopi, dan jajanan lainnya. (dik)