CIANJUR EKSPRES – Momen kedatangan bulan Ramadan sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Pada bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam setiap hari selama satu bulan penuh.
Selama bulan Ramadan, umat Islam juga meningkatkan ibadah, membaca Al-Qur’an lebih sering, melakukan amal kebajikan, dan memperbanyak doa.
Baca Juga:Kapan Awal Ramadan 1445? Pemerintah Gelar Sidang Isbat Maret 2024Kapan Awal Ramadan 2024 Menurut Pemerintah? Begini Jadwal dari Kemenag RI!
Bulan Ramadan juga istimewa sebab Al-Qur’an pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Malam yang paling utama dalam bulan Ramadan disebut “Lailatul Qadr” atau Malam Kemuliaan, yang diyakini lebih baik daripada seribu bulan.
Selain itu, Ramadan adalah waktu di mana umat Islam mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki akhlak, meningkatkan kepedulian terhadap sesama, dan merasakan pengalaman bersama dalam menahan lapar dan dahaga sebagai bentuk solidaritas dengan yang kurang beruntung.
Lantas kapan tanggal 1 ramadan 1445 H?
Perkiraan Tanggal 1 Ramadan 1445 H
NU bersama dengan pemerintah akan melakukan sidang isbat untuk menentukan jadwal awal ramadan 2024.
Sidang isbat tersebut biasanya dilaksanakan pada akhir bulan Sya’ban dilakukan melalui pengamatan hilal di sejumlah titik di Indonesia.
Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024.
Sidang Isbat ini akan digelar di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Sebagai informasi sidang Isbat adalah istilah dalam konteks penentuan awal bulan Hijriyah, terutama untuk menentukan awal bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri. “Isbat” dalam bahasa Arab berarti “memperkuat” atau “mengesahkan”.
Baca Juga:Jadwal Awal Ramadan 2024 NU, Simak Penjelasannya Bagi Kaum Nahdliyin!Profil Legolas Rompies dan Geng TAI Pelaku Bullying Binus School
Sidang Isbat adalah pertemuan atau rapat yang diadakan oleh otoritas agama atau lembaga resmi yang bertanggung jawab untuk menentukan awal bulan Hijriyah berdasarkan pengamatan bulan baru atau perhitungan astronomi.
Dalam sidang ini, biasanya para ulama, astronom, dan pejabat agama berkumpul untuk memutuskan apakah bulan baru telah dimulai atau belum.
Jika bulan baru telah dipastikan, maka penetapan tersebut akan diumumkan kepada masyarakat Muslim agar mereka dapat memulai ibadah puasa Ramadan atau merayakan Idul Fitri sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.