Jelang Pemilu 2024, BMKG Ingatkan Pemprov Jabar Soal Cuaca Ekstrem

Jelang Pemilu 2024, BMKG Ingatkan Pemprov Jabar Soal Cuaca Ekstrem
Ilustrasi Hujan (Pixabay)
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,BANDUNG – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kewaspadaan cuaca ekstrem jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkan Dwikorita saat melakukan pertemuan dengan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin di Gedung Sate Kota Bandung beberapa waktu lalu.

“Pemerintah perlu waspada dengan potensi cuaca ekstrem di musim hujan yang terjadi saat ini dan melakukan mitigasi agar Pemilu 2024 bisa berjalan lancar. Puncak musim hujan sendiri diprediksi akan terjadi pada Maret 2024 mendatang,” ungkap Dwikorita dalam rilis resmi BMKG.

Baca Juga:Disdikpora Cianjur Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak BeratAda 36 TPS3R di Cianjur, Hanya 12 yang Berjalan dan Belum Maksimal

Menurutnya, Provinsi Jawa Barat masuk dalam wilayah dengan curah hujan yang tinggi juga wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi pula.

Meskipun tidak ada anomali cuaca, lanjut Dwikorita, terkadang curah hujan bisa mencapai 150 milimeter perhari atau hujan ekstrem yang bisa mengakibatkan banjir, banjir bandang, dan longsor jika tidak antisipasi sejak awal.

“Tidak ada anomali cuaca, musim hujan berjalan normal dengan rata-rata curah hujan selama 30 tahun terakhir dapat mencapai 400 milimeter dalam sebulan. Tapi terkadang terjadi hujan ekstrem dengan curah hujan capai 150 milimeter per hari,” kata dia.

Dwikorita mengatakan, upaya mitigasi bisa dilakukan dengan melakukan pembersihan drainase lingkungan, membersihkan sungai dari material penghambat seperti batu, tanah, kayu, ranting pohon, atau sampah yang bisa menghambat aliran air dan menyebabkan banjir bandang.

“Kejadian tersebut sering kali terjadi di dataran rendah yang berada di perbukitan pasca gempa bumi saat musim hujan. Material longsoran bisa menutup sungai yang ada di bagian hulu dan membentuk bendungan. Saat hujan terjadi berhari-hari, maka akan menjebol bendungan tersebut dan terjadi banjir bandang atau aliran debris dengan kecepatan tinggi ke arah daerah dataran rendah di hilir,” jelas Dwikorita.

“Contohnya seperti banjir bandang yang terjadi di daerah Braga, Kota Bandung. Itu diduga karena terjadi penyumbatan di hulu sungai,” sambungnya.

Dwikorita mengatakan, pemerintah perlu waspada dengan potensi cuaca ekstrem di musim hujan yang terjadi saat ini dan melakukan mitigasi agar Pemilu 2024 bisa berjalan lancar. Puncak musim hujan sendiri diprediksi akan terjadi pada Maret 2024 mendatang.(zan)

0 Komentar