Pegawai Asal China Resign Karena Lelah dengan Grup Chat Kantor yang Lebih dari 600

Pegawai Asal China Resign Karena Lelah dengan Grup Chat Kantor yang Lebih dari 600
Pegawai Asal China Resign Karena Lelah dengan Grup Chat Kantor yang Lebih dari 600
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Pada bulan Desember lalu, seorang pegawai asal China bernama Tang Ying viral di media sosial setelah mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri dari pekerjaannya karena lelah dengan grup chat kantor yang berjumlah lebih dari 600.

Tang bekerja sebagai desainer toko di sebuah perusahaan real estate di Beijing, China. Dia bergabung dengan lebih dari 600 grup chat kantor di WeChat, aplikasi super (super-app) populer di China yang punya layanan pesan instan, media sosial, sampai pembayaran.

Pegawai Asal China Resign Karena Grup Chat Kantor

Dari satu grup ke grup lain, Tang terus dibombardir notifikasi terkait pekerjaan yang membuatnya merasa seperti robot, tidak mampu memiliki pikiran dan perasaannya sendiri.

Baca Juga:Studi Mengatakan, Orang yang Malas Bangun Pagi Adalah Salah Satu Ciri Orang PintarAnggaran Rp 15.000 untuk Snack KPPS di Sleman Dipotong Vendor Jadi Rp 2.500 Per Orang

Dia merasa lelah dan kehabisan tenaga, sehingga memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan kembali ke kampung halamannya di Sichuan.

Tang mengatakan bahwa dia membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam untuk keluar dari semua grup chat kantornya.

Dia juga mengatakan bahwa dirinya tidak menyesal dengan keputusan untuk resign, karena dia merasa lebih bahagia dan bebas setelah melakukannya.

Kisah pegawai asal China ini mendapat perhatian luas dari publik. Banyak orang yang bersimpati dengan keputusannya, dan juga menyoroti masalah budaya kerja di China yang terlalu menekankan pada produktivitas dan efisiensi.

Beberapa orang berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan di China perlu mengubah budaya kerja mereka agar lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan.

Mereka juga berpendapat bahwa pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk melindungi hak-hak karyawan, termasuk hak untuk bekerja dalam lingkungan yang sehat dan aman.

Kisah Tang Ying juga menjadi sorotan media internasional. Kisah ini menjadi contoh bagaimana budaya kerja yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan karyawan.

0 Komentar