CIANJUREKSPRES – Pada tanggal 26 Januari 2024, terjadi polemik terkait snack yang diberikan kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Snack tersebut dinilai tidak layak dan tidak pantas untuk diberikan kepada para petugas yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan dan melaksanakan Pemilu Serentak 2024.
Anggaran Snack KPPS di Sleman Dipotong
Menurut keterangan dari Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi, anggaran untuk snack KPPS awalnya dianggarkan sebesar Rp 15.000 per orang.
Baca Juga:Motor Listrik Honda EM1 e Hadir dengan Berbagai Fitur Keselamatan CanggihPromo Spesial Motor Listrik Honda EM1 e di Trans Studio Bandung!
Namun, oleh vendor yang ditunjuk KPU Sleman, anggaran tersebut disunat menjadi Rp 2.500 per orang.
Snack yang diberikan kepada para petugas KPPS hanya berupa dua buah roti tawar, dua buah pisang, dan dua buah air mineral. Snack tersebut dinilai tidak layak karena jumlahnya yang sedikit dan kualitasnya yang rendah.
Polemik ini kemudian menjadi viral di media sosial dan mendapat banyak tanggapan dari masyarakat.
Banyak masyarakat yang menyayangkan tindakan vendor yang telah melakukan pemotongan anggaran dan memberikan snack yang tidak layak kepada para petugas.
KPU Sleman sendiri telah meminta maaf atas kejadian ini dan berjanji akan memberikan sanksi kepada vendor yang bersangkutan.
KPU Sleman juga akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Di bawah ini ada beberapa tanggapan dari masyarakat terkait polemik snack di Sleman:
“Sangat tidak pantas jika snack yang diberikan kepada para petugas hanya berupa dua buah roti tawar, dua buah pisang, dan dua buah air mineral. Mereka telah bekerja keras dalam mempersiapkan dan melaksanakan Pemilu Serentak 2024. Seharusnya mereka mendapatkan snack yang layak dan pantas.”
Baca Juga:Sejumlah Fakta Menarik Fitur Flipside Instagram yang Wajib Diketahui PenggunaFungsi dan Cara Mengaktifkan Flipside Instagram, Fitur Baru yang Mirip Second Account
“Tindakan vendor yang telah melakukan pemotongan anggaran dan memberikan snack yang tidak layak kepada para petugas sangatlah tidak profesional. KPU Sleman harus memberikan sanksi yang tegas kepada vendor tersebut.”
“Kejadian ini menjadi bukti bahwa masih banyak oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. KPU Sleman harus lebih selektif dalam memilih vendor dan melakukan pengawasan yang ketat agar kejadian serupa tidak terulang kembali.”
Polemik snack di Sleman ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama KPU dan vendor yang ditunjuk oleh KPU.