CIANJUREKSPRES – Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciranjang Jakaria membenarkan adanya dugaan tindak pelecehan seksual pada seorang siswi oleh oknum guru BK saat pelaksanaan ujian assesment.
“Betul ada dugaan kejadian (pelecehan) saat ujian assesmen. Mungkin saat itu guru tersebut membantu anak lalu ada yang tersentuh. Tapi yang jelasnya ada di CCTV yang sudah diserahkan ke pihak kepolisian,” uja Jakaria saat dikonfirmasi, Rabu (24/1).
Kata dia, pihak sekolah sudah berusaha untuk memediasi antara keluarga korban dan terduga pelaku sebelumnya, namun pihak keluarga korban melaporkan sudah menunjuk pengacara dan mengarahkan untuk berbicara dengan pengacara tersebut.
Baca Juga:Cianjur Darurat SampahLakukan Penipuan, Anak Pemilik Toko Pertanian Disidang
“Kita sudah berupaya mediasi tapi pihak keluarga korban sudah menyerahkan pada pengacara sehingga kami belum bertemu dan kita akan coba lagi komunikasi dengan keluarganya dan janjian dengan orangtuanya,” kata dia.
Jakaria menambahkan, pihaknya sudah membentuk tim kehumasan untuk menangani masalah ini.
“Kita ketahui juga pihak keluarga sudah melaporkan dugaan kejadian ini pada Polres Cianjur. CCTV sudah diberikan ke kepolisian dan beberapa guru sudah dipanggil sebagai saksi. Kita tinggal menunggu hasil dari proses hukum,” kata Jakaria lagi.
Namun dengan adanya kasus dugaan di sekolahnya tersebut, dia menyebut jika jika siswi yang menjadi korban masih beraktivitas di sekolah, sementara guru BK saat ini pekerjaan dibantu oleh tim lain.
“Siswinya dari awal tetap hadir dan mengikuti kegiatan di sekolah. Saat ujian lanjutan ikut, class meeting pun ada, juga kegatan lain tetap ikut seperti biasanya. Kalau guru yang bersangkutan, karena beliau juga banyak menangani tugas di sekolah pekerjaannya untuk semetara pun dibantu guru lain,” ujarnya.
Dari hasil pengambilan keterangan yang dilakukan sekolah, oknum guru BK tersebut pun tidak mengakui adanya dugaan pelecehan. (zan)