CIANJUREKSPRES– Dalam debat calon wakil presiden keempat yang digelar pada Minggu (21/1) kemarin.
Gibran Rakabuming Raka Cawapres no urut 2 menanyakan istilah Greenflation kepada Cawapress nomer 3 Mahfud MD.
Pertanyaan Gibran Rakabuming Raka mengenai greenflation kepada Mahfud MD dalam debat calon wakil presiden keempat memang menimbulkan pro dan kontra. Sebagian orang menilai bahwa pertanyaan tersebut adalah jebakan. Meski Mahfud MD sudah menjawab dengan baik, tapi Gibran sengaja tidak puas.
Baca Juga:5 Manfaat Minyak Zaitun Yang Jarang Orang Ketahui5 Manfaat Buah Delima, Bisa Mencegah Penyakit Kanker
Jadi, Apa arti dari Greenflation yang sebenarnya?
Green inflation adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kenaikan harga barang dan jasa yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk mendukung pembangunan energi hijau. Kebijakan ini biasanya berupa pemberian subsidi atau insentif untuk investasi di sektor energi hijau, seperti energi terbarukan dan kendaraan listrik.
Pemberian subsidi atau insentif ini dapat meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa yang terkait dengan energi hijau, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga. Misalnya, subsidi untuk kendaraan listrik dapat meningkatkan permintaan terhadap kendaraan listrik, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga kendaraan listrik.
Green inflation juga dapat disebabkan oleh kenaikan harga komoditas yang digunakan untuk produksi energi hijau, seperti harga batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Kenaikan harga komoditas ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan pasokan dan peningkatan permintaan.
Green inflation dan green flation adalah dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kenaikan harga barang dan jasa yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk mendukung pembangunan
Green inflation adalah istilah yang lebih umum dan mencakup semua faktor yang dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa yang terkait dengan energi hijau. Istilah ini merupakan gabungan dari kata “green” (hijau) dan “inflation” (inflasi).
Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Pemberian subsidi atau insentif untuk investasi di sektor energi hijau
- Kenaikan harga komoditas yang digunakan untuk produksi energi hijau
- Kenaikan biaya produksi energi hijau