CIANJUREKSPRES- Belakangan istilah menyerang personal sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial. Lantas apa arti menyerang personal dan bagaimana contohnya?
Arti Menyerang Personal
“Menyerang personal” biasanya merujuk pada tindakan atau perilaku yang ditujukan untuk merendahkan, mencela, atau menyerang seseorang secara pribadi, bukan ide atau argumen yang mereka sampaikan.
Ini seringkali terjadi dalam konteks perdebatan atau konflik, di mana seseorang mungkin menggunakan kata-kata atau tindakan yang merugikan secara emosional atau sosial terhadap individu lain.
Baca Juga:Berkaca dari Debat Capres, Ini 10 Tips Hadapi Serangan Orang Lain7 Tips Memilih Pemimpin Bagi Milenial, Utamakan Visi Misi Bukan Janji
Menyerang personal dapat mencakup penggunaan kata-kata kasar, menghina, atau membuat komentar yang tidak relevan dengan substansi argumen yang sedang dibahas. Ini dapat merugikan hubungan interpersonal, merusak citra diri, dan memperburuk suasana diskusi.
Contoh Perilaku Menyerang Personal
- Menggunakan kata-kata kasar atau menghina:
- “Kamu bodoh kalau tidak mengerti ini.”
- “Hanya orang tolol yang bisa berpikiran seperti itu.”
- Mengejek penampilan atau karakteristik fisik:
- “Lihat deh, dia terlihat begitu jelek. Tidak heran dia tidak punya teman.”
- “Kamu terlalu gemuk, tidak bisa diandalkan.”
- Membuat komentar yang tidak relevan atau mengenai kehidupan pribadi:
- “Sebagai seorang ibu, kamu pasti tidak bisa memahami konsep ini.”
- “Bagaimana kamu bisa berbicara tentang sukses ketika hidupmu sendiri kacau?”
- Menggunakan stereotip atau prasangka:
- “Tentu saja kamu tidak bisa memahami ini, karena kamu perempuan.”
- “Orang seperti kamu selalu egois.”
- Mencoba merendahkan prestasi atau kemampuan seseorang:
- “Kamu hanya lulus karena keberuntungan, bukan karena kecerdasanmu.”
- “Saya tidak bisa mengambil saranmu serius, mengingat track record burukmu.”
Menyerang personal seperti ini tidak hanya tidak produktif dalam diskusi, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan yang tidak menyenangkan dan merugikan hubungan antarindividu.
Sebaiknya, fokuslah pada argumen dan ide, serta berkomunikasilah dengan cara yang menghormati dan konstruktif.