Stok Obat Puskesmas Habis Seorang Balita Meninggal 

obat puskesmas habis
Ilustrasi bayi meninggal. (Foto: google)
0 Komentar

“Dari pemeriksaan awal, demamnya itu ternyata dari malam sebelumnya. Tapi baru dibawa ke puskesmas esok harinya pada 14 Desember 2023 sekitar pukul 09.00 WIB,” beber Linda.

Dia juga membenarkan jika stok obat kejang saat itu sedang kosong, pihaknya juga sempat mencari obat kejang ke puskesmas sekitar juga di apotik-apotik terdekat. Namun begitu, pihaknya sudah melakukan penanganan sesuai dengan standar opersional prosedur (SOP).

“Stok obatnya (kejang) memang sedang kosong saat itu. Kita juga sudah cari ke puskesmas lain juga sama. Termasuk di apotik-apotik,” ujarnya.

Baca Juga:RSUD Sayang Cianjur Siap Berlevel Internasional14.510 Orang Camping di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Saat kejadian, lanjut Linda, pihak puskesmas sudah berusaha merujuk pasien ke rumah sakit secepat mungkin, bahkan pihaknya sudah menyiapkan ambulan untuk mengantar pasien. Namun, keluarga pasien menolak dan memilih menggunakan kendaraan pribadi.

“Kita sudah upayakan dirujuk cepat ke RS, tapi keluarganya memilih menggunakan mobil probadi jadi agak lama nunggunya. Padahal kita sudah siapkan ambulan,” ungkapnya.

Linda menyebut jika biasanya stok obat kejang tak terlalu banyak karena kasus kejang dinilai jarang terjadi. “Stok obat kejang biasanya memang tidak banyak. Apalagi itu obat khusus yang tidak secara bebas diperjualbelikan. Masa kedaluwarsanya cepat dan kasus kejang juga jarang terjadi,” sebut Linda.

Dia pun menjelaskan jika saat ini pihaknya sudah menyiapkan stok obat kejang. “Setelah kejadian itu kita sudah siapkan lagi (obat kejang). Kita cari obatnya di berbagai tempat meskipun harganya cukup tinggi,” jelasnya.

Selain itu, Linda juga sudah berusaha mengundang pihak keluarga untuk memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Namun hingga saat ini keluarga Agus belum bisa ditemui.

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur Yusman Faisal menegaskan jika puskesmas harus selalu menyediakan obat-obatan dasar tersebut, meskipun cepat kedaluwarsa.

“Harusnya obat kejang selalu tersedia, meskipun sulit didapat karena merupakan obat yang diawasi ketat,” kata Yusman.

Baca Juga:Kolaborasi ITB-Pertamina CoRE, Cetak Startup yang Siap Berinovasi4 Kasus DBD di Pamoyanan, Dinkes Segera Lakukan Penyelidikan Epidimologi

Kata dia, kasus tersebut menjadi bahan untuk lakukan monitoring dan evaluasi (monev) juga oembinaan terhadap puskesmas-puskesmas lain di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur, khususnya di pelosok.

“Kita sudah terjunkan tim untuk monev agar hal serupa tidak terulang lagi. Stok obat harus aman dan jika ada kekurangan langsung lapor ke Dinkes,” tutupnya.

0 Komentar