CIANJUREKSPRES- Intip tujuh tradisi unik Natal Indonesia yang bisa membuat kamu terkagum-kagum dengan berbagai ciri khasnya.
Sebagai negara yang terdiri dari berbagai suku, perayaan Natal di Indonesia kian istimewa karena dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki kekayaan tradisionalnya sendiri.
Lantas apa saja tradisi unik Natal di Indonesia? Simak ulasannya berikut!
Baca Juga:10 Ucapan Natal dalam Bahasa Inggris Terbaik, Bermakna Mendalam!Kata-kata Sambut Tahun Baru 2024, Cocok untuk Jadi Caption!
Tradisi Unik Natal Indonesia
1.Marbinda dan Marhobas (Sumatera Utara)
Marbinda merupakan pertunjukan musik dan tarian tradisional yang diiringi dengan alat musik khas, seperti gondang sabangunan dan sarune.
Sementara itu, Marhobas adalah upacara atau permainan adat yang melibatkan masyarakat setempat dengan tujuan mempererat persaudaraan dan kesatuan.
2. Rabo-Rabo (Jakarta)
Di Jakarta, terdapat sebuah tradisi unik yang dikenal sebagai Rabo-Rabo. Rabo-Rabo merupakan sebuah aktivitas di mana sekelompok orang berkumpul dan mencoba untuk menangkap ekor orang yang berada di depan mereka.
Tradisi ini biasanya dilakukan pada malam Natal sebagai cara untuk bersenang-senang dan memperkuat ikatan antaranggota kelompok.
3. Kunci Taon (Sulawesi Utara)
Di Sulawesi Utara, ada tradisi yang disebut Kunci Taon. Pada malam Natal, keluarga-keluarga di sana mempersiapkan hidangan khas dan menutup pintu rumah mereka dengan kunci besar.
4. Wayang Wahyu (Jawa)
Wayang Wahyu adalah pertunjukan boneka wayang yang menceritakan kisah kelahiran Yesus Kristus.
Pertunjukan ini menjadi sarana pembelajaran dan penghayatan bagi masyarakat Jawa tentang makna sejati dari Natal.
Baca Juga:Imbauan! Segera Daftar Pembeli Gas LPG 3 Kg Sebelum 1 Januari 2024Jadwal Tayang Home Alone 2023, Film Jadul yang Bikin Rindu Momen Nataru!
5.Tradisi Meriam Bambu (NTT)
Masyarakat di Nusa Tenggara Timur menjalankan tradisi unik yang dikenal sebagai Meriam Bambu. Pada malam Natal, mereka menciptakan replika meriam dari bambu dan menggetarkannya untuk merepresentasikan pengumuman kelahiran Yesus. Suara meriam bambu ini dianggap sebagai ritual penyambutan dan penghormatan terhadap Anak Allah.
6. Upacara Bakar Batu (Papua)
Di Papua, terdapat tradisi menarik yang dikenal sebagai Bakar Batu. Pada malam Natal, keluarga-keluarga di wilayah ini mengumpulkan batu dan membakarnya untuk memasak hidangan tradisional. Proses ini diartikan sebagai simbol persatuan dan penghormatan terhadap leluhur.
7. Ngejot dan Penjor (Bali)
Di Bali, perayaan Natal dicirikan oleh Ngejot dan Penjor. Ngejot melibatkan pembuatan perahu mini dari janur (daun kelapa) yang dihiasi dengan bunga dan tanaman. Perahu-perahu ini kemudian dipasang di tempat-tempat tinggi sepanjang jalan sebagai lambang kelahiran Yesus.