LPPM ITB Bantu Penyediaan Air Bersih Bagi Warga Terdampak Gempa di Cianjur

LPPM ITB Bantu Penyediaan Air Bersih Bagi Warga Terdampak Gempa di Cianjur
0 Komentar

CIANJUR,cianjurekspres – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITB (LPPM ITB) bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Barat melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi tahun lalu di Kabupaten Cianjur.

LPPM ITB membantu para warga terdampak gempa dengan melakukan pengeboran sumur untuk penyediaan air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat terdampak gempa di Kampung Cilebak, Desa Talaga Kecamatan Cugenang.

“Kami bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB) bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Barat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan pengeboran sumur untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat yang terdampak gempa,” ujar Ketua Tim Pelaksana Kegiatan yang juga sebagai Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Arif, Rabu (29/11).

Baca Juga:Tegaskan Kembali Netralitas ASN Cianjur di Pemilu dan Pilkada 2024Kemenkes Dukung RSUD Sayang Cianjur Jadi RS Bertaraf Internasional

Sebelum melaksanakan pengeboran, terlebih dahulu dilakukan survey dan pertemuan dengan warga Kampung Cilebak untuk menentukan titik pengeboran.

“Jadi Sebelum pengeboran dilakukan, terlebih dahulu kami melakukan survey lapangan dan pertemuan dengan warga Kampung Cilebak untuk menentukan pembangunan sarana air bersih yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Arif.

Pihaknya melakukan survey hidrogeologi dan geolistrik. Dimana survey hidrogeologi merupakan kegiatan pemetaan lokasi mata air dan sumur gali di sekitar Kampung Cilebak.

“Survey geolistrik 1D dilakukan sebanyak 3 titik untuk mengetahui kedalaman dan ketebalan lapisan akuifer yang mengandung air dengan target pengukuran sampai kedalaman 100 meter di bawah permukaan,” jelas Arif.

“Selanjutnya barulah dilakukan pengeboran sumur dengan target kedalaman 50 meter untuk mendapatkan lapisan akuifer yang akan digunakan sebagai sumber air bersih warga,” sambungnya.

Setelah selesai pengeboran, dilakukan instalasi sumur dengan memasang casing sumur.

“Setelah pengeboran selesai sesuai target kedalaman, berikutnya kami melakukan instalasi sumur bor yang meliputi pemasangan casing sumur (pipa PVC) dengan diameter 4 inch, 1 buah Kwh meter @1300 VA, 1 buah pompa submersible 1 HP, 1 buah toren @3000 L beserta radar automatisnya,” kata Arif.

Menurutnya, pengeboran yang dilakukan ITB di beberapa lokasi terdampak gempa membuat air artesis. Yaitu, air yang dapat mengalir dari lapisan akifer di bawah permukaan ke permukaan tanah tanpa dilakukan pemompaan.

0 Komentar