CIANJUR, cianjurekspres – Ribuan buruh dari Cianjur dan Sukabumi melakukan longmarch menuju Gedung Sate, Bandung, Rabu (29/11/2023) pagi. Adanya longmarch ini membuat kendaraan dari arah Cianjur menuju bandung dialihkan sementara ke jalur alternatif.
Para buruh tersebut melakukan longmarch dengan mengendarai sepeda motor dan mobil dari Cianjur melalui jalur utama ke Rajamandala hingga ke Gedung Sate.
Berdasarkan pantauan, massa aksi berkumpul di depan PY Pou Yuen di Jalan Raya Bandung, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur sejak Rabu pagi.
Baca Juga:Jorok, Oknum Pendaki Cemari Aliran Mata Air Gunung Gede dengan Kotoran ManusiaViral Jasa Charger di Gunung Pangrango, Ternyata Cuma Endorse!
Kasatlantas Polres Cianjur AKP Adhi Prasidya, menyatakan untuk pengaturan lalu lintas di wilayah Cianjur, kendaraan dari arah Bandung menuju Cianjur dialihkan ke jalan alternatif Selajambe, Kecamatan Sukaluyu.
“Untuk dari arah Cianjur menuju Bandung dialihkan ke jalur alternatif Pramuka. Akses jalan ke lokasi titik kumpul buruh ditutup sementara,” ujarnya Rabu (29/12/2023).
Sementara itu, KBO Satlantas Polres Cianjur Iptu Muchtar Romi, mengatakan pengalihan jalur tak hanya diberlakukan untuk lalu lintas perkotaan Cianjur, namun kendaraan yang akan menuju Bandung pula.
Pihaknya pun mengimbau kendaraan dari Jakarta, Bogor, Cianjur, dan Sukabumi yang hendak menuju Bandung melalui jalur Cianjur untuk menggunakan jalur alternatif.
“Kita imbau menggunakan jalur alternatif, karena massa aksi melakukan perjalanan longmarch dari Cianjur menuju Bandung melalui jalur utama. Meskipun mengendarai kendaraan dengan dikawal, banyaknya massa aksi membuat perjalanan membutuhkan waktu lama,” kata dia.
Dia menambahkan, Polres Cianjur juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian Bogor dan Sukabumi untuk memberikan imbauan kepada para pengendara.
“Kota koordinasi agar sejak di Bogor dan Sukabumi sudah diberitahu atau diimbau untuk menggunakan jalan alternatif agar tidak terjebak massa buruh,” tuturnya.
Baca Juga:Lagi Petik Mangga, Seorang Warga Tewas Tersengat ListrikKetum Peradi Otto Hasibuan Tegaskan Baliho yang Telah Berizin Tak Boleh Dicopot
Sebagai informasi, Cianjur menggelar aksi untuk mengawal kenaikan UMK 2024. Buruh menuntut agar Pemprov tak menolak usulan kenaikan UMK, salah satunya usulan dari Cianjur dengan kenaikan 14 persen dari UMK 2023.
Usulan 14 persen itu pun sebelumnya sudah disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur. Jika disetujui atau tidak ditolak dan diubah oleh Pemprov Jabar, UMK Cianjur di tahun depan mencapai Rp 3.298.000.