CIANJUR, cianjurekspres – Puluhan rumah hunian tetap (huntap) relokasi tahap 2 yang ada di Kecamatan Mande, Villa Mande Lestari (Vimela), Kabupaten Cianjur, masih kosong. Masalah ekonomi menjadi alasan mengapa warga belum memutuskan untuk pindah ke rumah instan, sederhana, sehat (risha) tersebut.
Ketua RT 01/ RW 07 Villa Mende Lestari, Kampung Cipeujeuh, Desa Murnisari, Kecamatan Mande Uus (51) mengatakan dari 151 huntap yang dibangun oleh Kementerian PUPR itu, puluhan rumah diantaranya masih kosong karena soal pekerjaan.
Sejak pindah dari kampung asal ke Huntap Vimela Blok D-16 tiga bulan lalu, Uus sendiri pun sampai saat ini belum memiliki pekerjaan pengganti. Dulunya, Uus yang tinggal di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur itu bekerja sebagai petani.
Baca Juga:Bayi 12 Hari di Cibeber Hilang Diduga DiculikPolisi Tangkap Geng Motor Pelaku Pembacokan di Haurwangi
“151 huntap yang ada di Vimela terbagi jadi 11 blok, tiap blok pasti ada yang kosong karena masih banyak warga yang belum punya kerjaan di sekitar sini. Saya juga sampai sekarang belum bekerja. Kebun-kebun di sini masih kering jadi belum ada garapan, mau masuk pabrik sekitar sini juga susah,” kata dia saat ditemui Cianjur Ekspres, Sabtu (11/11/2023).
Dia mengatakan huntap Vimela berbeda dengan huntap Bumi Sirnagalih Damai (BSD) di Kecamatan Cilaku. Warga di Huntap BSD, masih bisa pulang-pergi ke kampung-kampung yang ada di Kecamatan Cianjur ataupun di Cugenang untuk bertani. Tapi lokasi huntap Vimela yang sangat jauh dari kampung asal, menyulitkan para penghuni huntap untuk meneruskan pekerjaannya.
“Tidak mungkin bisa pulang pergi ke kampung asal karena jaraknya sangat jauh, tidak seperti di (huntap) Sirnagalih. Kalaupun mau, di sini tidak ada angkot yang lewat. Jangankan kita para orang tua, anak-anak yang pindah ke SD Negeri Jatiwangi saja kadang bingung sekolah mau naik apa,” kata dia.
Dulu, Pemerintah Kabupaten Cianjur sudah berjanji untuk mengatasi masalah ekonomi di huntap-huntap yang bangun baik di Kecamatan Sirnagalih, Mande, dan Karangtengah melalui pemberdayaan UMKM. Namun, hingga saat ini rencana tersebut belum juga terlaksana.
“Dulunya waktu serah terima kunci kata pak Bupati Cianjur, warga yang pindah akan dapat bimbingan sesuai keahlian agar ada pekerjaan pengganti. Tapi sampai sekarang sosialisasi pun tidak ada. Jadi warga yang ada di sini juga masih banyak yang menganggur,” kata dia.