CIANJUR,CIANJUREKSPRES – Kabupaten Cianjur menghadapi situasi ancaman darurat sampah, seiring perubahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Sembung yang berlokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku menjadi ruang terbuka hijau (RTH) pasca bencana gempa bumi. Pasalnya, hanya tersisa lahan sekitar 8.000m2 untuk menampung sementara sampah yang dipekirakan akan penuh tiga bulan ke depan.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Rustam Effendi, menegaskan, bahwa wacana pemindahan TPA memang sudah sejak lama dan beberapa kali sudah berkomunikasi dengan DLH mengenai permasalahan-permasalahan di lapangan. Terutama di lokasi rencana TPA baru dalam hal pembebasan lahan dan sebagainya.
“Sebetulnya ini kembali lagi ke masalah skala prioritas, dalam hal ini DLH seharusnya lebih menekankan perhatian kepada masalah persampahan ini,” katanya kepada Cianjur Ekspres di Gedung DPRD Cianjur, Rabu (8/11).
Baca Juga:Cianjur Terancam Darurat Sampah, Lahan TPA Pasir Sembung Tersisa Sekitar 8.000m2Kejaksaan Cianjur Sidik Dugaan Pengelolaan Keuangan Fiktif di BUMD CSM
Rustam mengungkapkan, pihaknya sempat mengkritisi terutama dalam rapat badan anggaran (banggar) beberapa saat yang lalu dalam hal pengangkutan dan kekurangan armada sampah. Dirinya mencontohkan di wilayah Cianjur Selatan tidak ada TPA dan sama sekali tidak ada penanganan sampah, sehingga masyarakat seolah-olah tidak terkoordinir secara tertib dalam hal pengelolaan sampah.
“Apalagi di wilayah perkotaan yang konsumsi berkali-kali lipat. Ini kan sebuah hal yang harus segera diselesaikan,” tuturnya.
Menurutnya, permasalahan ini seharusnya menjadi prioritas utama bagi Dinas Lingkungan Hidup untuk menyelesaikan lebih dahulu.
“Saya berfikir DLH kurang tanggap dan terlalu lambat dalam menangani masalah persampahan, terutama menyelesaikan TPA sampah yang di Cikalong karena ini sangat mendesak,” ucap Rustam.(hyt)