CIANJUREKSPRES – Sudah menjadi hal biasa bahwa cerita pada sebuah film merupakan adaptasi dari sebuah novel. Sama halnya seperti alur cerita pada film 172 Days yang diadaptasi dari sebuah novel best seller karya Nadzira Shafa.
Film 172 Days digarap oleh sutradara Hadrah Daeng Ratu dan diproduksi oleh Starvision. Film ini mengangkat isu kesehatan mental (mental health) dan perjalanan kisah cinta pasutri muda yang sangat menyentuh hati.
Dibalik hebohnya pembuatan cerita film ini, ada banyak fakta menarik yang wajib kamu ketahui. Apa saja fakta menarik itu? Yuk, simak artikel ini hingga akhir.
Fakta Menarik Film 172 Days
Baca Juga:Catat Tanggalnya! Berikut Jadwal Tayang Film 172 DaysDeretan Pemain Film 172 Days: Kisah Cinta Nadzira dan Ameer Azzikra
- Garapan filmnya diserahkan kepada Starvision
- Cerita tentang kisah cinta seseorang yang baru menikah lalu ditinggal meninggal dunia
- Berdasarkan kisah nyata sang penulis
Starvision Siap Garap Film 172 Days
Starvision telah menggarap beberapa film religi, rupanya kebanyakan film yang diadaptasi dari novel memang terpantau lebih laris manis. Itulah sebabnya Starvision berani menggarap beberapa film religi, seperti Hati Suhita (2023), Perempuan Berkalung Sorban (2009), dan yang terbaru 172 Days (2023).
Kisah Tragis di Belakang Cerita Penulis Film 172 Days
Zira mengungkapkan bahwa dirinya menulis novel ini sebagai bentuk pengobatan atas luka setelah kehilangan suami tercinta.
Zira juga mengatakan bahwa waktu yang ia habiskan bersama sang suami hanya 172 hari. Itulah mengapa novelnya ini dikatakan sebagai surat cinta terakhir untuk almarhum.
Mengangkat Isu Mental Hingga Hijrah
Film terbaru ini bukan hanya akan mengangkat kisah cinta dari pasangan pasutri muda , tetapi juga kesehatan mental hingga proses taaruf yang dilakukan oleh keduanya.
Kisah cinta karena Allah dituturkan dengan sangat apik dan menjadi sebuah karya yang luar biasa. Sang produser mengatakan bahwa film ini dapat memberikan kita sebuah pelajaran berharga.
Sebagai manusia kita harus selalu ikhlas terhadap takdir yang telah Allah berikan. Selain itu, film ini juga dapat menambah wawasan mengenai ta’aruf sekaligus bagaimana mencintai seseorang tanpa syarat apa pun.
Novel Penyembuhan Luka
Nadzira Shafa mengatakan bahwa novel ini dibuat sebagai bentuk obat luka yang dialaminya setelah kepergian sang suami.