CIANJUREKSPRES – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur akhirnya mengungkap motif dibalik kasus pembunuhan yang dilakukan PM terhadap kekasihnya AL.
Dihadapan polisi tersangka PM mengaku jika aksi keji terhadap kekasihnya tersebut dilakukan lantaran cemburu, usai memergoki korban saling berkirim pesan singkat dengan lelaki lain.
Hal itu diungkapkan Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan saat menggelar konferensi pers di Mapolres Cianjur, Kamis (25/10/2023).
Baca Juga:Peringati Hari Lahir Kemenkumham, Kantor Imigrasi Cianjur Laksanakan Donor DarahRerata Setiap Bulan 15 Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Lalu Lintas
Lebih lanjut Azhari menambahkan, aksi yang dilancarkan tersangka juga terbilang biadab, karena usai menghabisi korban PM lalu menggantung mayatnya guna menghilangkan jejak. Bahkan perilaku kejam tersangka itu turut disaksikan oleh anak korban yang berusia 5 tahun.
“Motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban hingga tewas ini karena mendapati AL chat dengan laki-laki lain. AL ditendang dan dibekap hingga tewas di depan anaknya yang masih balita. Aksi menggantung korban juga disaksikan anaknya,” ujar Aszhari.
“Pelaku sengaja menggantung korban untuk menyamarkan pembunuhan yang dilakukan,” imbuhnya.
Aszhari menambahkan, PM membunuh dan menggantung jasad AL pada Senin (23/10/2023) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Lalu pada Selasa (24/10/2023) pada pukul 09.00 WIB jasad AL ditemukan tergantung oleh tetangga kontrakan.
“Setelah jasad ditemukan, kita lakukan penyelidikan dan di hari yang sama pada pukul 16.00 WIB. Jadi dalam waktu tujuh jam kita bekuk pelaku di kediamannya di Kecamatan Sukaluyu,” kata dia.
Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto mengatakan pihaknya berhasil menangkap PM sebelum pelaku kabur ke Tangerang. “Katanya mau kerja lagi ke Tangerang, tapi keburu kita tangkap,” ujar Tono.
Tono mengatakan, selain dari kejanggalan saat jasad ditemukan tergantung, pihaknya juga mendapatkan kesaksian aksi pembunuhan PM dari anak AL.
“Pada saat kita lakukan penyelidikan ke TKP, kita tanyai tetangga korban juga anaknya. Si anak ini menyebut jika sebelumnya pelaku datang ke kontrakan. Dan akhirnya si anak menceritakan apa yang dia lihat dengan bahasanya,” ujar Tono.