CIANJUREKSPRES – PAN dan Golkar telah secara resmi mengumumkan dukungan mereka terhadap Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.
Langkah signifikan dari kedua partai ini dalam bergabung dengan koalisi KKIR (Koalisi Kedaulatan Indonesia Raya) semakin mengukuhkan pondasi politik Prabowo dalam perjalanan menuju pencapresan.
“Deklarasi Gerindra, PKB, Golkar dan PAN ini semakin mengokohkan mesin politik pencapresan Prabowo. Hal ini membuka peluang Prabowo untuk ‘buka puasa’ dari kekuasaan yang telah lama dia impikan. Deklarasi 4 partai ini mengindikasikan mesin politik di lingkaran Istana Presiden sedang dijalankan, sekaligus mempertegas positioning Jokowi yang mendukung Prabowo, ketimbang Ganjar Pranowo,” kata Pengamat Politik Indostrategic Ahmad Khairul Umam, Minggu (13/8/2023).
BACA JUGA : Penyebab Dan Dampak Polusi Udara Semakin Bertambah Ekstrem
Baca Juga:Honda PCX 175 dan Yamaha NMax: Persaingan Baru di Dunia Skutik IndonesiaHonda PCX 160: Skutik Nyaman untuk Touring!
Pandangan Pengamat Politik
Dia menjelaskan bahwa langkah yang diambil oleh Golkar dan PAN tidak mungkin terjadi tanpa dukungan dan persetujuan dari Istana Presiden.
Hal ini perkuat oleh pernyataan Airlangga Hartarto dari Golkar dan Zulkifli Hasan dari PAN, yang secara konsisten menyatakan bahwa keputusan mereka akan berkonsultasi langsung dengan Jokowi, yang dianggap sebagai ‘Panglima Koalisi’.
Lebih lanjut, Ahmad menggambarkan bahwa kerjasama antara Gerindra, Golkar, PKB, dan PAN ini secara implisit mempersempit ruang gerak PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) untuk meraih dukungan, terutama dari PPP. Situasi ini mungkin menjadi tantangan bagi ambisi pencapresan Ganjar, mengingat dukungan politik PPP sendiri belum cukup kuat untuk memastikan kemenangan.
“Jika PPP bisa mempertahankan eksistensinya di Pileg 2024, maka ketika Pilpres memasuki putaran kedua PDIP masih punya teman dari partai Senayan. Namun jika PPP tidak mampu mempertahankan eksistensinya, PDIP bisa menjadi “the lonely fighter” untuk memenangkan Ganjar, dengan dukungan partai-partai kecil di luar Senayan,” kata Managing Direktur of Paramadina Public Policy Institute ini.
PKB Harusnya Menjadi Pilihan Utama Cawapres Prabowo
Terkait dengan proses negosiasi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo, Ahmad menunjukkan bahwa berdasarkan etika koalisi, Muhaimin Iskandar dari PKB seharusnya menjadi pilihan utama.
PKB telah lama terlibat dalam merintis koalisi ini dan telah membentuk fondasi nyata bagi kesinambungan dukungan untuk Prabowo.