CIANJUREKSPRES – Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan bahwa dengan deklarasi Prabowo, Partai Golkar tidak dapat lagi mencalonkan kader-kadernya sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden. Meskipun begitu, Luhut berpendapat bahwa hal ini tidak menjadi masalah.
“Jadi, sudah jelas bahwa Golkar tidak bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden, tidak masalah,” kata Luhut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini mengungkapkan bahwa Partai Golkar dapat fokus untuk memenangkan pemilihan legislatif (Pileg). Bahkan, hal ini dapat mendorong kesatuan di dalam Partai Golkar.
Baca Juga:Makin Kuat Dukungan Terhadap Prabowo, Partai Demokrat Tetap TeguhDukungan PAN dan Golkar untuk Prabowo di Pilpres 2024: Mengancam Peluang Pencapresan Ganjar?
BACA JUGA : Makin Kuat Dukungan Terhadap Prabowo, Partai Demokrat Tetap Teguh
“Sekarang, kita berbicara tentang konsentrasi di legislatif. Ini justru dapat memperkuat kesatuan di Partai Golkar. Bagaimanapun juga, kita harus menjaga jumlah kursi di parlemen sebanyak 85 kursi atau lebih,” terang Luhut. Ia menegaskan bahwa Partai Golkar harus tetap solid, walaupun terdapat perbedaan pandangan politik. Luhut berpendapat bahwa konflik internal justru akan merugikan Partai Golkar.
“Solidaritas diperlukan. Tentu, perbedaan pandangan adalah hal yang biasa. Saya telah berbicara dengan Pak Airlangga sebelumnya. Saya menyatakan bahwa perbedaan itu wajar, tetapi sekarang saatnya untuk bersatu kembali. Kita tidak boleh terus-menerus terlibat dalam konflik. Siapa yang akan dirugikan? Semua kita,” tutup Luhut.
Merapatnya Golkar ke Prabowo
Seperti yang diketahui, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerindra telah mengumumkan koalisi untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024.
Tanda tangan perjanjian kerja sama politik serta deklarasi Prabowo Subianto sebagai calon presiden diadakan di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, pada hari Minggu, 13 Agustus.
Acara deklarasi tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum PAN, Zukifli Hasan; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; dan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, memberikan pidato politik pertama dalam acara tersebut. Dalam pidatonya, Airlangga menjelaskan bahwa partainya mendukung Prabowo karena Prabowo memiliki ikatan yang kuat dengan Partai Golkar, sehingga tujuan dan visi keduanya sejalan dengan Partai Golkar.